
Amanat.id- Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan diskusi terbuka dengan mengusung tema “Polemik Pemerintah dan Kebebasan Bicara dalam Konteks Tanggung Jawab Sosial” yang berlangsung di Gedung Laboratorium FDK, Kampus 3 (Selasa, 27/05/2025).
Ketua Pelaksana Diskusi Terbuka, Malika Jasmin Fitriani mengatakan digelarnya diskusi tersebut sebagai puncak serangkaian kegiatan menghidupkan legislatif.
“Acara ini merupakan serangkaian acara puncak Viva Legislativa yang diadakan SEMA FDK tahun ini,” katanya.
Malika menjelaskan bahwa mahasiswa diharapkan lebih melek dan terbuka membahas masalah kenegaraan.
“Jangan menutup mata, telinga, dan tangan kita. Kita sebagai mahasiswa di tengah keadaan Indonesia yang tidak baik-baik saja ini diharapkan lebih bisa melek dan terbuka membahas masalah politik yang muncul,” jelasnya.
Lanjutnya, ia menuturkan bahwa mahasiswa sebagai agen of change harus bisa memposisikan diri di tengah dunia politik yang kompleks.
“Dunia politik sangat kompleks, dari atas tengah maupun bawah memiliki ruang tersendiri. Sebagai mahasiswa, harus bisa memposisikan diri sebagai agen of change yang bisa mengontrol sosial,” tuturnya.
Salah satu peserta diskusi, Zahrotun Nafisah mengaku mendapatkan beberapa informasi dari salah satu pemateri.
“Saya dapat beberapa informasi salah satunya tentang kajian historis, idealisme dalam berkarya, yang disampaikan oleh Alwi Johan,” ucapnya.
Zahrotun mengatakan bahwa pematerinya sangat interaktif.
“Pematerinya sangat informatif dan gen z sekali. Ia lebih suka mengajak audiens berbicara, wawasannya mengenai politik juga keren banget,” sambungnya.
Mahasiswa Prodi Ilmu Politik, Muhammad Reza Zein menyampaikan alasan mengikuti diskusi terbuka karena tertarik dengan pembahasan politik.
“Karena tertarik dengan pembahasan politik dan karena diundangnya Alwi Johan sebagai influencer,” tuturnya.
Ia mengaku mendapatkan pandangan baru tentang bacaan buku sejarah sosial dan politik Indonesia.
“Saya menjadi lebih paham mengenai bacaan buku sejarah, sosial dan politik indonesia karena Alwi Johan,” sambungnya.
Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ayu Lestari mengatakan tujuan mengikuti diskusi terbuka karena menyukai politik.
“Tujuannya karena saya menyukai politik. Ketika kita mempelajari suatu politik kita akan paham dan lebih aware dengan politik yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Ia juga berpendapat bahwa sebagai mahasiswa harus paham mengenai politik.
“Kita sebagai mahasiswa harus paham politik. jika kita ngga paham atau menutup mata dengan politik, kita bisa digiring beberapa opini yang tidak jelas,” lanjutnya.
Reporter: Lutfi Ardiansyah
Editor: Melini Rizki