
Jam dinding mengusik telinga
Mengganggu raga tidak siaga
Batin pun enggan rasanya
Menerpa badai tidak jelas ujungnya
Sungguh,
Nyaman ini tak pernah membuatku jera
Rasa hangat membuat lupa
Masih ada hari esok juga lusa
Di sana kutemukan damai
Peluk hangat di atas tumpukan kapuk lembut
Jatuh dalam ruang kosong tak berujung
Mendambakan gelap, membenci cerah
Aku tahu harus pergi
Membangun asa, berjalan sesuai rima
Tapi sekali lagi
Dia merayuku, terjatuh lagi
Semarang, Juni 2024
Tazakka Nafis (Warga Kampoeng Sastra Soeket Teki)