By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Amanat.idAmanat.idAmanat.id
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
Reading: Mandiri Secara Finansial Satu-Satunya Bukti Sukses?
Share
Font ResizerAa
Amanat.idAmanat.id
  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
Search
  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
  • Blog
  • My Bookmarks
  • Customize Interests
  • Contact
  • Join Us
  • Member Login
  • News Home 2
  • News Home 3
  • Home News
  • News Home 4
  • News Home 5
Have an existing account? Sign In
Follow US
Sumber Ilustrasi: lifepal.co.id
Milenial

Mandiri Secara Finansial Satu-Satunya Bukti Sukses?

Last updated: 1 November 2020 3:51 pm
Zulfiyana Dwi
Published: 1 November 2020
Share
SHARE

 

Sumber Ilustrasi: lifepal.co.id

Setiap orang pasti memiliki keinginan untuk mencapai sukses. Berbicara mengenai sukses, maka saat itulah kita membicarakan sebuah proses dan tujuan. Namun proses yang dilalui setiap orang untuk mencapai tujuan pasti berbeda. Begitu pula tujuan yang dijadikan sebagai indikator sukses antara setiap orang tidak bisa disamakan.

Misal seorang nelayan mempunyai patokan kesuksesan berupa hasil tangkapan ikan dengan jumlah tertentu. Lain halnya seorang pebisnis, patokan suksesnya terdapat pada jumlah omsetnya. Mungkin seorang mahasiswa juga punya patokan sukses berupa mendapat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK ) dengan predikat cumlaude.

Maka demikian, setiap profesi bahkan individu memiliki patokan kesuksesannya masing-masing. Tergantung bagaimana persepsi individu tersebut menilai setiap peristiwa dalam hidupnya.

Paul Reilly dalam bukunya Succes is Simple (1977) mendeskripsikan sukses sebagai pencapaian yang berangsur-angsur meningkat terhadap suatu tujuan atau cita-cita yang berharga. Jadi sukses dapat dimaknai sebagai sebuah realisasi progres yang bernilai.

Sukses tidak selalu tentang materi

Kesalahpahaman makna sukses masih sering dijumpai, bahkan sebagian besar orang selalu mengaitkan kesuksesan hidup dengan keberhasilan secara finansial, karir, dan materi. Orang yang memiliki banyak uang, jabatan tinggi, karir bagus memang dapat dikatakan sukses menurut beberapa perspektif.

Akan tetapi hal tersebut bukan tolok ukur mutlak. Setiap individu dapat membuat ukuran sukses yang lebih sederhana sesuai kondisi hidupnya. Contohnya orang yang bisa mengendalikan amarah, dengan melawan egonya sendiri, ia sudah sukses mengendalikan diri.

Salah satu indikator sukses adalah kemandirian finansial. Dimana seseorang mampu bekerja atau membiayai kehidupannya sendiri. Selanjutnya mampu mengelola anggaranya.

Tak jarang untuk mencapai indikator sukses itu orang-orang harus bekerja ekstra. Terutama bagi mahasiswa yang notabenenya masih punya kewajiban studi. Terkadang harus merelakan waktu luang untuk menghasilkan pundi rupiah.

Tidak ada yang salah dari mahasiswa yang dapat mencapai kemandirian finansial. Dalam  keadaan masih kuliah namun sudah mampu memperoleh penghasilan sendiri, tentu akan membantu meringankan biaya kuliah yang ditanggung keluarga. Namun untuk mencapai hal tersebut tentu membutuhkan sebuah proses.

Begitu pula ketika sudah menjadi sarjana. Indikator kemandirian finansial terasa semakin jelas menunjukan seolah sukses hanya dapat diraih dengan mendapatkan pekerjaan dan gaji. Sementara itu, kita tahu bahwa mandiri secara finansial bukan satu-satunya indikator yang  dapat dijadikan tolok ukur.

Mahasiswa yang belum bisa menyukupi kebutuhan finansialnya secara mandiri bukan berarti tidak sukses. Begitu pula para lulusan baru, tidak mungkin secara instan bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang tinggi supaya dikatakan sukses.

Kemandirian finansial bisa dicapai dengan bertahap. Bisa dimulai sedikit demi sedikit hingga dapat menyukupi kebutuhan pribadi. Serta yang perlu digaris bawahi bahwa sukses itu sebuah proses yang standarnya ditentukan oleh diri sendiri.

Penulis: Zulfiyana Dwi H.

Lima Jenis Rasa Malas Ini Ternyata Membawa Dampak Positif, Apa Saja?
6 Tips Aman untuk Perempuan Saat Mudik Sedirian
Perlukah Curhat di Medsos?
Salah Mengungkapkan Kekesalan di Media Sosial, Mengancam Hubungan Pertemanan
Strawberry Parents: Pola Asuh Masyarakat Modern?
TAGGED:mandiri finansialmienialpencapaian sukses
Share This Article
Facebook Email Print

Follow US

Find US on Social Medias
FacebookLike
XFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!
[mc4wp_form]
Popular News
Mahasiswa UIN Walisongo, Korban pukulan aparat kepolisian
UIN WalisongoVaria Kampus

Suasana Chaos Sebabkan Mahasiswa UIN Walisongo Terkena Pukulan Aparat Kepolisian

Revina Annisa Fitri
15 Maret 2023
Bersama Raisa, UIN Walisongo Usung Konsep Batik dalam Konser Uincredible 2.0
Ini Alasan Yel-yel UKT Mahal Menggema di GSG
Terjebak Pertemanan Dilema Landak
Aplikasi untuk Mempermudah Pembuatan Makalah Menurut Ikbal Agustami
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics

Categories

  • Varia Kampus
  • UIN Walisongo
  • Artikel
  • Akademik
  • Sosok
  • Puisi
  • Regional
  • Nasional
  • Opini
  • Sastra

About US

SKM Amanat adalah media pers mahasiswa UIN Walisongo Semarang.

Kantor dan Redaksi

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]

© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?