Pernahkan kalian mendengar istilah parenting style? Seberapa sering kalian mendengarnya di masa sekarang?
Pola asuh atau parenting style sejatinya sangat berdampak bagi tumbuh kembang anak. Jika metode parenting yang diterapkan pada anak sudah benar, maka anak akan tumbuh dengan baik. Namun sebaliknya, jika metode yang diterapkan kurang tepat, maka tumbuh kembang anak juga mengalami efek yang tidak baik pula.
Dalam penerapan parenting style memiliki 4 macam jenis yaitu; pola asuh otoritatif, pola asuh otoriter, pola asuh permisif, dan pola asuh neglectful. Dari keempat jenis pola asuh ini, muncul istilah baru yang unik pada era sekarang ini, yaitu strawberry parents yang banyak diperbincangkan oleh masyarakat belakangan ini.
Strawberry Parents
Mengutip dari Family First Indonesia, istilah strawberry parents dikenal sebagai “generasi Strawberry”, orang-orang yang lahir antara tahun 1980 dan 2000 merupakan demografi yang karakteristiknya sering dibahas.
Istilah strawberry parents diciptakan oleh Australian National University pada tahun 2001, tetapi sejak saat itu telah digunakan untuk merujuk pada orang dewasa muda yang tumbuh di awal tahun 2000-an. Istilah ini dipilih karena stroberi berwarna merah, manis, dan berair.
Prof. Rhenald Khasali, Ph.D. menyebutkan, strawberry generation merupakan generasi yang memiliki banyak pemikiran kreatif, namun mudah menyerah dan lebih mudah juga untuk merasa tersinggung.
Dalam bukunya Rhenald juga mengungkapkan bahwa, orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam memilih metode pola asuh bagi anak. Istilah ini kemudian muncul dari orang tua yang telah melahirkan generasi strawberry. Pola asuh ini mengarah kepada orang tua yang sangat protektif kepada anaknya.
Seorang anak yang lahir dari strawberry parents, cenderung memiliki sifat yang manja dan mudah bergantung kepada orang lain. Tentu, ini merupakan hal yang negatif dalam pola asuh anak yang berdampak pada perkembangan anak yang menjadikannya sulit beradaptasi, mudah rapuh, dan kesulitan dalam memecahkan masalah (problem solving).
Di sisi lain, pola asuh ini juga memiliki dampak positif kepada anak. Anak dapat merasa nyaman dan aman karena merasa sangat diperhatikan oleh kedua orang tuanya.
Keterkaitan Masyarakat Modern
Masyarakat modern, dapat diartikan sebagai bentuk tranformasi dari tradisional menuju masyarakat yang lebih maju dalam berbagai bidang. Kehidupan yang dinilai cenderung praktis karena kemajuan teknologi yang semakin lama semakin meningkat, melahirkan generasi-generasi muda yang lebih kreatif dari segi pemikirannya.
Tak jarang, banyak generasi muda yang terlahir dari strawberry parents dan tumbuh menjadi strawberry generation. Kemudahan yang ditawarkan dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak yang besar terhadap pola asuh anak.
Pemikiran masyarakat yang lebih maju dan cenderung meninggalkan hal bersifat tradisional, melahirkan metode dalam memberikan didikan terhadap anaknya. Keinginan orang tua agar anak tidak mengalami apa yang mereka rasakan dahulu, memberikan dampak terhadap pola asuh anak yang menimbulkan dampak negatif terhadap tumbuh kembangnya. Hal ini tentu dapat menjadikan anak mudah rapuh dan gampang merasa sakit hati karena orang tua tidak memiliki aturan yang tegas terhadap kehidupan anak.
Oleh sebab itu, pemilihan metode parenting menjadi hal yang sangat penting bagi orang tua. Tumbuh kembang anak dihasilkan dari seberapa baik didikan orang tua terhadap anaknya.
Penulis: Kiki Yuli Rosita