![]() |
Penyerahan kunci mobil kepada 16 Kabupaten pada saat acara sosialisasi pencegahan KDRT |
Amanat- Sejumlah mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengikuti Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sejak dini yang bertempat di ruang Krakatau Hotel Horison Semarang. Rabu (16/11).
Acara diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (KPP dan PA) bekerjasama dengan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, UIN Walisongo dan LPA Jawa Tengah.
Sosialisasi tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Sekretaris Kementerian PPPA, Wakil Rektor I UIN Walisongo, Kepala LPA, Kepala Biro Dinas Sosial, Dekan FDK, dan peserta dari berbagai universitas, SMA maupun SMK.
Awaludin Pimay, Dekan FDK mengatakan, peserta yang hadir seribu muda mudi Jawa Tengah. Peserta terdiri dari siswa SMA, mahasiswa, aktivis organisasi dan forum anak Jawa Tengah.
Selain sosialisasi KDRT, juga ada penyerahan mobil untuk perlindungan perempuan dan anak kepada 16 kabupaten / kota. Mobil itu berfungsi untuk media sosialisasi atau edukasi yang terkait dengan program – program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Sekretaris KPP dan PA, Wahyu Hartono mengatakan, kasus-kasus kekerasan bahkan perceraian yang ada di Indonesia sangat menghawatirkan. Maka dari itu, pemerintah menggalakkan suatu kegiatan khususnya bagi remaja supaya memperoleh ilmu sebagai bekal sampai jenjang pernikahan nanti.
“Menteri PP-PA mengeluarkan suatu kebijakan program unggulan Three Ends, yakni End Violence Against Women (Akhiri Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak), End Human Trafficking (Akhiri Perdagangan Manusia) dan End Barriers To Economic Justice (Akhiri Kesenjangan Ekonomi terhadap Perempuan),” ujar Wahyu.
Wahyu menambahkan, apabila Three Ends terjalani, kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat akan lebih baik. Kesenjangan ini harus dicegah dari keluarga, sehingga tidak ada lagi pernikahan dini. Sebab pernikahan dini ialah awal mula terjadinya kekerasan dan perceraian.
Nurul Eka Wahyu H.