Amanat.id- Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Adit (nama samaran) merasa bingung saat memasuki bilik Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo di Gedung Serba Guna (GSG) Kampus 3, Kamis (30/11/2023).
Dalam bilik tersebut, terdapat laptop yang menampilkan kolom beberapa pasangan calon (Paslon). Namun, Adit tidak menemukan kolom Paslon Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FDK.
“Saya tidak menemukan kolom DEMA FDK,” katanya.
Dirinya baru menyadari hal tersebut setelah melihat video yang ia rekam.
“Hal tersebut tidak saya sadari saat di lokasi. Saya baru sadar ketika memutar kembali video yang saya rekam,” terangnya.
Sementara Ervin (nama samaran) menerangkan bahwa dari video yang ia dapat, saat peserta hendak memilih Paslon DEMA-U muncul tulisan ‘Terima kasih Anda telah memilih kotak kosong’ di layar laptop.
“Salah satu peserta hendak memilih paslon DEMA-U. Namun, muncul diksi ‘Terima kasih Anda telah memilih kotak kosong’ di dalam kolomnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, ada 2-3 kali kesalahan yang sama pada laptop yang berbeda.
“Ada dua sampai tiga kali kesalahan yang sama pada orang dan laptop yang berbeda,” lanjutnya.
Selain itu, ia juga mendapatkan pengakuan bahwa beberapa nama kandidat tidak muncul pada kolom pemilihan.
“Ada beberapa nama kandidat yang tidak muncul pada saat pemilihan,” tuturnya.
Menurutnya, Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) kurang bisa membuat sistem yang baik. Ia pun berharap agar KPM bisa lebih profesional.
“KPM kurang bisa membuat sistem yang baik. Kalau bisa, laksanakanlah tugas lebih profesional lagi,” ucapnya.
Salah satu anggota KPM, Rofiq (nama samaran) mengatakan bahwa dirinya juga mendapatkan laporan dari beberapa pihak.
“Dari beberapa fakultas melaporkan terdapat kesalahan teknis, seperti tidak ada kolom pemilihan DEMA-U dan typo kolom DEMA-U menjadi SEMA-U,” ucapnya.
Sementara itu, tim Amanat.id telah menghubungi Ketua KPM, Zulhandy Rahardian Yusuf pada Kamis dan Jumat (30-1/11/2023). Namun, saat dihubungi kembali pada Sabtu (2/12/2023), Zulhandy belum bersedia memberikan tanggapan.
Reporter: Anifatus Zahrotussa’diyah
Editor: Fathur