
Amanat.id- Suasana kacaunya Parkiran Mandalika di dekat Gedung IsDB Soshum Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, kerap memantik rasa kesal dan emosi mahasiswa yang hendak memarkirkan kendaraan.
Hal ini dirasakan oleh salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Galih Putri saat hendak mengeluarkan motor dari parkiran, Senin (22/4/2024).
“Parkiran penuh sekali ditambah motor semrawut. Ini yang akhirnya membuat susah untuk keluar masuk kendaraan,” terangnya saat diwawancara tim Amanat.id, Sabtu (27/4/2024).
Galih menuturkan bahwa motor terparkir sembarangan di Parkiran Mandalika.
“Parkir awur-awuran, posisi motornya sembarangan. Akhirnya di depan dekat gedung masih longgar, tapi semakin ke utara semakin padat,” akunya.
Dirinya juga mengaku pernah melihat motor jatuh di tengah padatnya parkiran.
“Saking hectic-nya suasana keluar masuk, dua kali saya melihat motor orang lain jatuh,” ucapnya.
Ia berharap supaya ada Satuan Pengamanan (Satpam) yang bertugas di Parkiran Mandalika UIN Walisongo.
“Mungkin bisa dikasih satpam untuk keamanan, karena parkiran yang tidak tertib,” tuturnya.
Senada dengan Galih, Mahasiswa Prodi Matematika, Rikha Nurul juga menyetujui bahwa Parkiran Mandalika berantakan.
“Parkiran di sini terlalu berantakan, sehingga susah untuk keluar,” keluhnya saat diwawancarai oleh tim Amanat.id, Rabu (24/4/2024).
Rikha mengatakan setidaknya perlu ada Satpam di Parkiran Mandalika.
“Setidaknya ada satpam yang bertugas merapikan,” katanya.

Komandan Satpam UIN Walisongo, Sutarman mengatakan bahwa jika mendapat perintah, pihak keamanan akan menyuruh mahasiswa parkir di Gedung Parkir Kampus 3.
“Kalau ada perintah, saya akan menugaskan anggota saya untuk memaksa mahasiswa parkir di gedung parkir,” tuturnya saat ditemui di depan Gerbang Kampus 3, Jumat (26/4/2024).
Namun, dirinya mengaku kasihan jika mahasiswa harus berjalan jauh menuju gedung perkuliahan.
“Kasihan para mahasiswa jauh dari gedung kuliahnya,” terangnya,
Sutarman kemudian menjelaskan mengenai pembagian tugas para anggota satpam.
“Anggota Satpam keseluruhan ada 37, saya bagi menjadi 4 regu. Ditugaskan di kampus 1, 2, 3 dan juga ma’had,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa Satpam kekurangan tenaga kerja untuk menertibkan parkiran.
“Jika ingin Satpam menata parkir juga, dibutuhkan tenaga tambahan,” ujarnya.
Menanggapi keinginan mahasiswa tentang penertiban parkiran, Kepala Bagian (Kabag) Umum UIN Walisongo, Muhammad Munif mengatakan bahwa hal tersebut bukan tugas Satpam, melainkan tukang parkir.
“Satpam hanya menjaga keamanan, menata parkir itu tugas tukang parkir,” jelasnya saat ditemui di kantornya, Kamis (25/4/2024).
Munif mengatakan bahwa jika dibutuhkan, pengadaan tenaga parkir bisa diusulkan ke Koordinator Organisasi dan Kepegawaian (Orke).
“Nanti bisa diusulkan untuk tenaga parkir ke Orke jika memang dibutuhkan,” katanya.
Selanjutnya ia menjelaskan bahwa tempat parkir di Gedung IsDB bukan untuk mahasiswa, melainkan untuk Dosen dan Tenaga Pendidik (Tendik).
“Tempat parkir di IsDB itu hanya untuk Dosen dan Tendik, kalau untuk mahasiswa yang ribuan tidak mencukupi,” jelasnya.
Munif mengaku bahwa memang ada rencana pembangunan gedung parkir UIN Walisongo , hanya saja perencanaannya belum matang.
“Rencananya akan dibuatkan gedung parkir tiga hingga empat lantai di lahan kosong Mandalika. Namun, ini baru rencana, belum planning yang matang,” terangnya.
Ia kemudian berpesan pada mahasiswa untuk parkir di Gedung Parkir dan tertib.
“Mahasiswa dapat memanfaatkan gedung parkir. Jika tidak mau jalan terlalu jauh bisa parkir di fakultas lain, seperti di Fakultas Syari’ah, asalkan tertib,” tutupnya.
Reporter: Melini Rizki
Editor: Eka R.