
Amanat.id- Grobakhysteria mengadakan Penulisan Kreatif Prosa dalam acara Semarang Writers Week IV di Gedung Monod Diephuis, Semarang, Senin (29/7/2024).
Penulis Novel Zahid Paningrome memaparkan empat syarat prosa dapat disebut sebagai karya yang memiliki kreativitas.
“Ada empat hal untuk menilai kreativitas prosa, yaitu ilmu, seni, filsafat, dan politik,” jelasnya.
Zahid kemudian menerangkan makna kreatif pada keempat poin tersebut.
“Dari keempat hal tersebut artinya suatu karya harus bisa direnungkan, diperdebatkan, dan mengandung pemikiran,” katanya.
Lanjutnya, politik yang dimaksud dalam poin tersebut juga tidak harus selalu berkaitan dengan partai, melainkan sebagai inti dari manusia.
“Politik itu tidak selalu tentang partai, tapi suatu karya yang mengandung politik itu berarti ada intrik-intrik manusia di dalamnya,” tuturnya.
Zahid juga menerangkan bahwa sebuah tulisan harus melalui tahap diskusi.
“Sebuah tulisan harus melewati proses pendewasaan, maka dari itu pentingnya suatu karya didiskusikan,” ucapnya.
Pasalnya, lanjut Zahid, diskusi dapat membuka ide baru dalam sebuah tulisan tersebut.
“Dengan begitu akan terbuka perspektif baru dan pemetaannya akan lebih luas lagi,” tuturnya.
Pendewasaan tulisan, lanjutnya, juga dapat dilakukan dengan menyimpan tulisan dalam jangka waktu tertentu untuk menghindari objektivitas.
“Dengan menyimpan tulisan dalam jangka waktu tertentu itu bertujuan agar tidak ada unsur objektivitas,” jelasnya.
Saat berbicara tentang menulis, Zahid menjelaskan bahwa membaca menjadi pemantik setiap akan memulai sebuah tulisan.
“Membaca itu memantik kita untuk menulis. Karena jika ingin bisa menulis tips-nya ya banyak baca buku, suka baca buku, dan sering baca buku,” katanya.
Reporter: Eka R.