Amanat.id- Dalam webinar manajemen pengembangan diri di era new normal hari kedua yang diadakan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Idea, Ahmad Muqsith memaparkan tentang bagaimana menjadi seorang intelektual melalui aplikasi Zoom meeting pada Sabtu (10/10/20).
Demisioner kru LPM Idea 2011 tersebut menjelaskan tentang intelektual dari sudut pandang beberapa tokoh.
Mengambil contoh dari Edward Said, Muqsith menjelaskan bahwa intelektual adalah pribadi dengan peran publik tertentu yang tidak bisa direduksi sebagai pribadi yang hanya berkompeten pada bidangnya saja.
Menurutnya, Edwar Said tidak setuju jika seseorang yang intelektual di salah satu bidang kemudian dilarang berbicara tentang bidang lain karena dianggap tidak berkompeten.
“Di sini, Edward Said juga menolak kalau misalnya intelektual di bidang keagaamaan kemudian dia dilarang berbicara politik karena dianggap tidak berkompeten,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ahmad Muqsith membenarkan pemikiran edwar said bahwa intelektual tidak boleh direduksi karena pada masa sekarang, semuanya sudah multi dimensi dan saling tertaut satu sama lain.
“Misal ada seorang analis hukum, dia tanpa tahu isu-isu lingkungan atau agraria, dia akan kehilangan sesuatu untuk menangkap suatu hukum secara keseluruhan,” Terang muqsith.
Di samping memberikan penjelasan tentang intelektualitas, ia juga memberikan cara-cara untuk menjadi seorang intelektual. Setidaknya ada empat cara yang diberikan Ahmad Muqsith.
Pertama, berani mengambil beban tanggungjawab. Kedua, mau dan mempu mengasah diri. Ketiga, membuat pola pengembangan strategis. Keempat, membentuk lingkungan yang intelektual.
Terakhir, Muqsith menyarankan kepada peserta webinar untuk membentuk mind mapping atau pemetaan pikiran dengan serius dan istiqomah agar terbiasa berpikir secara sistematis, kritis, dan runtut. Menurutnya, hal ini dapat menjadikan kita sebagai intelektual di bidang apapun yang diingankan nantinya.
“Kalau kalian serius dalam melakukan mind mapping, nanti akan terbiasa berpikir sistematis, kritis, dan runtut sehingga kalian bisa menjadi intelektual apapun yang kalian inginkan,”pungkasnya.
Reporter: Muhamad Shokhiful Fikri