Amanat.id- Aktifitas Cut and Fill yang rencananya akan dibangun Gedung Kelas Profesi memberikan dampak pada sejumlah titik jalanan di Kampus III Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo rusak akibat lalu lalang kendaraan bermuatan berat, Kamis (5/9/2024).
Kerusakan jalan akibat aktivitas proyek yang sudah berlangsung lebih dari satu bulan di lahan depan Gedung Rektorat tersebut sempat dilakukan perbaikan, meskipun tidak bertahan lama kemudian rusak kembali.
Menanggapi hal tersebut, Kepala sub Bagian (Kasubbag) Rumah Tangga UIN Walisongo, Mahin Arnanto, mengatakan setiap pembangunan memiliki dampak positif dan negatif.
“Setiap pembangunan pasti ada akses positif dan negatif. Namun, hal ini untuk menuju akses yang lebih baik bagi mahasiswa,” terangnya.
Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa setelah pembangunan selesai akan ada perbaikan jalan.
“Di dalam kontrak yang kami tanda tangani, jalanan akan diperbaiki setelah pembangunan selesai,” terangnya.
Menurutnya pihak kampus telah menyediakan petugas untuk mengatur lalu lintas.
“Ada petugas yang berada di tiga titik, di diamond, pertigaan, depan dan di bawah Auditorium,” ucapnya.
Ia mengatakan pembersihan jalan dilakukan setiap malam hari agar nyaman untuk dilintasi kembali.
“Kami sudah antisipasi sesuai dengan kontrak bahwa semua hal yang timbul dari pekerjaan harus segera dibersihkan. Hal ini biasanya dilakukan di malam hari,” katanya.
Mahin juga memperkirakan proses penimbunan akan selesai di bulan November.
“Waktu pengerjaan ini hampir 6 bulan. Perkiraan selesai di akhir bulan November,” ucapnya.
Ketika penimbunan selesai, Mahin mengatakan perlu hingga 2 tahun lamanya untuk menyelesaikan pembangunan Gedung Kelas Profesi.
“Setelah proses penataan lahan tentu nanti ada proses pembangunan yang akan berjalan satu sampai dua tahun ke depan. Ini juga akan menganggu aktivitas perkuliahan,” tambahnya.
Ia menghimbau kepada mahasiswa agar senantiasa berhati-hati selama proses pembangunan fasilitas baru di UIN Walisongo.
“Jadi mohon pengertiannya, mudah-mudahan tidak ada yang membahayakan, tetapi harus tetap berhati-hati dengan posisi yang ada sekarang. Jika terganggu semuanya juga terganggu,” jelasnya.
Ia juga meminta agar mahasiswa dapat memaklumi bahwa perlu waktu dalam proses pembangunan.
“Kita proses untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, pembangunan gedung tentu berproses. Mohon dimengerti karena kita tidak bisa mengambil selain jalan darat, jalan kita cuma satu arah,” ujarnya.
Menanggapi pembangunan yang sedang berlangsung, Mahasiswa Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK), Isma Anisa mengatakan bahwa aktivitas pembangunan cukup mengganggu.
“Menyebabkan polusi udara, ditambah dengan cuaca yang sangat panas, kemudian bising, dan mengakibatkan macet,” terangnya.
Ia menyarankan aktivitas pembangunan dilakukan di waktu yang tidak ramai mahasiswa aktif berkuliah.
“Pembangunan yang dilaksanakan di waktu aktif perkuliahan sangat tidak efektif karena mengganggu akses perkuliahan,” jelasnya.
Lain halnya dengan Isma, mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Nurul Hikmah justru memaklumi adanya dampak dari proses pembangunan.
“Kita sebagai mahasiswa memaklumi karena setiap pembangunan tidak dapat diprediksi,” tuturnya.
Reporter: Nurjanah
Editor: Gojali