
Amanat.id- Parkir liar masih sering terlihat di beberapa titik, seperti di sepanjang bahu jalan dan trotoar Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Jumat (21/2/2025).
Mahasiswa ataupun staff yang tidak mendapatkan akses jalan menuju tempat parkir resmi terpaksa memilih memarkirkan kendaraan di tempat yang tidak semestinya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian (Kabag) Umum UIN Walisongo, Muhammad Munif menjelaskan parkir liar terjadi karena kurangnya kesadaran mahasiswa terhadap aturan.
“Parkir liar ini terjadi karena kurangnya kepedulian mahasiswa terhadap aturan,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kampus sudah memfasilitasi lahan parkir bagi mahasiswa.
“Kampus telah menyediakan parkir kendaraan bagi mahasiswa. Seharusnya mereka menggunakan fasilitas tersebut dengan baik,” ucapnya.
Lanjutnya, ia menyebutkan terdapat dua titik kantong parkir serta tempat parkir di masing-masing fakultas.
“Terdapat dua titik kantong parkir yang ada di universitas dan lahan parkir di tiap fakultas, yaitu di Barat perpustakaan, sebelah Barat Gedung Soshum, juga masing-masing fakultas,” sambungnya.
Munif menyampaikan pihak kampus tidak mungkin melakukan sanksi tindak kekerasan kepada pelanggar parkir liar.
“Kampus tidak mungkin melakukan sanksi berupa tindak kekerasan terhadap pelanggar parkir liar, seperti digembok atau diambil helmnya,” tuturnya.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Biologi, Riza mengatakan bahwa parkir liar sering terjadi karena banyak dari mahasiswa terlambat hingga terburu-buru dan berakhir parkir sembarangan.
“Banyak mahasiswa yang terburu-buru ataupun malas memarkirkan kendaraannya di kantong parkir, sehingga memarkirkan kendaraan sembarangan,” katanya.
Menurutnya, penyelesaian masalah parkir liar menjadi tanggung jawab bersama.
“Menurut saya, penyelesaian persoalan parkir liar ini menjadi tanggung jawab bersama antara kampus dan juga mahasiswa,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan seharusnya ada tindakan tegas dari pihak kampus untuk mahasiswa.
“Seharusnya kampus bertindak tegas terhadap mahasiswa, seperti diberi sanksi ataupun lainnya,” sambungnya.
Sementara itu, Mahasiswa Prodi Perbankan syariah, Sabrina mengatakan parkir liar tersebut cukup mengganggu akses jalan.
“Parkir liar ini sangat menganggu, terutama untuk akses keluar masuknya kendaraan lain yang patuh aturan,” ujarnya.
Menurut Sabrina, parkir liar terjadi bukan karena kurangnya fasilitas, tetapi kurangnya kesadaran mahasiswa.
“Fasilitas parkir yang disediakan sudah mumpuni, tapi kesadaran mahasiswa yang masih kurang,” ucapnya.
Reporter: Novelia
Editor: Azkiya Salsa A.