
Skmamanat.com – Akses keluar masuk kendaraan di UIN Walisongo dengan sistem barrier gate masih belum efektif. Hal itu bisa dilihat dari panjangnya antrean mahasiswa di depan gerbang kampus 2 maupun kampus 3 (25/06).
Komandan Satpam UIN Walisongo, Sutarman mengatakan adanya barrier gate merupakan suatu perubahan dan perkembangan ke arah yang lebih baik.
Menurutnya, barrier gate tersebut dibangun dengan tujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga tingkat keamanan lebih terjamin.
“Setiap menuju ke arah perubahan pasti ada dampaknya, baik posistif maupun negatif,” kata Sutarman saat diwawancarai skmamanat.com.
Ia juga berharap, mahasiswa tidak hanya memandang dari sisi negatif saja dengan adanya sistem baru ini.
“Setelah adanya sistem baru ini dihimbau kepada mahasiswa untuk bersabar karena memang aturan mainnya begini,” ungkap Tarman.
Ismail marzuki, Dosen Fakulas Syariah dan Hukum ikut berkomentar dengan adanya sistem barrier gate ini.
“Secara keamanan ada nilai positifnya yaitu untuk mengantisipasi curanmor yang marak beberapa waktu terakhir,” ungkapnya.
Menurutnya, sistem baru ini sebenarnya efektif untuk menjaga keamanan kendaraan, namun jumlah gate dan jarak antar barrier gate dengan jalan raya perlu dikaji lebih lanjut.
“Dengan kendaraan yang jumlahnya ribuan tentu saja gate yang ada masih jauh dari cukup. Hal ini dibuktikan dengan antrean yang mengular hari ini, dan mengganggu pengguna jalan raya yang lain,” ungkapnya.
Ismail juga menambahkan, perlu ada kajian secara komprehensif soal sistem parkir dengan mempertimbangkan aspek keamanan, kenyamaan, serta ramah lingkungan, sehingga sejalan dengan semangat kampus hijau ini.
“Saya kira kampus kita dapat mengambil pelajaran dari peristiwa antrean yang mengular hari ini, pemegang kebijakan harus merespon cepat dan mencari solusi yang tepat tanpa menyisakan masalah baru,” tambahnya.
Sementara itu, Sulton Bahaudin salah satu mahasiswa pengendara sepeda motor mengungkapkan keluh kesahnya terhadap barrier gate yang telah dibangun. Sulton mengaku terlambat masuk kelas padahal Ia sudah berusaha berangkat tepat waktu.
“Antrean yang sepanjang ini mengakibatkan mahasiswa malas bawa motor karena menunggu cukup lama, yaitu sekitar 10-15 menit,” kata mahasiswa semester VI itu.
Reporter: Shatini Kartika
Editor: Noor Rohmah Nailin Najjah