
Termenung,
Di kesunyian malam
Aku menatap bintang yang bersanding rembulan
Teringat diriku dulu,
Yang berselimut kehangatan
Menghitung syukur dalam setiap hembusan
Apa arti perjalanan ini?
Duhai Tuhan,
Jiwa ini tak kunjung menemukan jawaban
Raga ini tersesat dalam ketidakpastian
Sejauh ini aku hanyut dalam kehidupan
Jauh dari pelukan-Mu, duhai Tuhan
Aku tertambat,
Pada sentuhan-sentuhan hangat-Mu
Pada bisik lembut-Mu di sela-sela doaku
Bisakah Kau kembali memelukku
Meski tak lagi suci
Aku tetap hamba-Mu
Semarang, April 2025
Emma Delvina Andisty (Warga Kampoeng Sastra Soeket Teki)