
Amanat.id– Raut bahagia meliputi wajah Anissa Salsabila, Mahasiswa Jurusan Psikologi yang meraih predikat wisudawan terbaik Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95 pada wisuda ke-97 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Sabtu (23/8/2025).
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Father Involvement dan Body Image terhadap Self-Esteem pada Gen Z Wanita Pengguna Aplikasi Tiktok di Kabupaten Bintan,” menurutnya terinspirasi dari pola asuh ayah kalangan Gen Z wanita di media sosial TikTok.
“Terkait self-esteem Gen Z pengguna tiktok wanita karena sedang banyak dibahas,” ungkapnya.
Menurutnya pola asuh dari seorang ayah terhadap anak perempuannya memiliki peranan penting dalam membentuk cara pandang pribadi.
“Pada dasarnya membahas tentang harga diri atau self-esteem yang dipengaruhi oleh bagaimana pola asuh ayah dalam proses pengasuhan dan pandangan perempuan terhadap dirinya sendiri,” ucapnya.
Anissa menjelaskan memilih Kabupaten Bintan sebagai sumber data karena ingin memberdayakan kampung halaman.
Selain itu, lanjutnya, Kabupaten Bintan dikenal sebagai daerah industri yang menyebabkan banyak orang tua tidak banyak memiliki waktu luang bersama anaknya karena harus fokus bekerja.
“Di daerah Bintan itu daerah industri, para orang tua mungkin punya waktu yang sedikit untuk anak-anaknya karena di sana mereka bekerja 12 jam,” ujarnya.
Beberapa alasan tersebutlah yang membuatnya tertarik untuk mengkaji harga diri anak perempuan kalangan Gen Z. Ditambah meningkatnya fenomena fatherless memberikan inspirasi dalam menyelesaikan skripsinya.
“Jadi, aku tertarik dengan hal tersebut dan disangkut pautkan dengan self-esteem itu tadi, apalagi fenomena fatherless kan sedang meningkat sekarang ini,” ungkapnya.
Dalam proses penyelesaian penelitiannya, Anissa merasa mendapatkan wawasan baru tentang peran ayah dan anak, seperti halnya alasan seorang ayah tidak ikut langsung dalam mengasuh anak.
“Aku bisa jadi lebih memahami peran antara ayah dan anak, juga alasan-alasan khusus kenapa misalnya ayah tidak langsung turun dalam proses pengasuhan,” akunya.
Sebagai mahasiswa yang menyandang Wisudawan Terbaik FPK, Anissa mengaku senang sekaligus menganggapnya sebagai pengingat diri.
“Senang pastinya, tapi satu sisi menjadi pengingat untuk aku bertanggung jawab atas apa yang sudah didapat,” ucapnya.
Ia pun memberikan semangat kepada mahasiswa UIN Walisongo yang saat ini masih berjuang menyelesaikan skripsinya.
Menurutnya, meskipun ada beberapa fase yang membuat burn out ataupun down, tidak ada salahnya untuk beristirahat, lalu kembali dengan semangat baru.
“Semangat, walaupun mungkin ada beberapa fase yang bikin burn out atau down, tidak apa-apa untuk take a rest sebentar, tetapi kembali melanjutkan apa yang sudah dimulai,” tutupnya.
Reporter: Anindya Nazmi