• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Jumat, 1 Juli 2022
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Menjadi Pribadi yang Sehat Jasmani dan Rohani

Dalam keadaan depresi, seseorang akan mengalami bentuk gangguan jiwa yang dipengaruhi oleh stres psikososial.

Redaksi SKM Amanat by Redaksi SKM Amanat
2 tahun ago
in Mimbar
0
(Sumber foto: tampang.com)

Manusia itu dikarunia akal, hati, dan tubuh oleh Tuhan. Semua ini harus dirawat sebaik-baiknya. Akal perlu asupan yang bergizi dengan banyak membaca. Selain harus digunakan untuk berfikir, refleksi, dan kontemplasi. Tepat sekali apa yang disampaikan Rene Dercates; cogito ergo sum. Oleh sebab itu, gunakan pemikiran yang positif agar tetap sehat dan produktif.

Selain itu, manusia juga harus memenuhi nutrisi dan vitamin untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Tentang menjaga pola makan ini, sangat penting dan sebisa mungkin harus menghindari makan-makanan yang haram, tak sehat. Apalagi sebagaimana hasil penelitian, bahwa “you are what you eat”.

Rachel Olsen juga menyatakan bahwa nutrisi berpengaruh pada kesehatan mental. Dalam tubuh manusia ada saraf VAGUS yang  menghubungkan fungsi lambung dan otak. Makanan tidak sehat (Fast Food, bakteri jahat dilambung akan meningkatkan gangguan asam lambung)–saraf VAGUS mengirim sinyal ke otak bahwa ada ketidakseimbangan, akhirnya membuat kita tidak nyaman dan mudah tersinggung. Jika dibiarkan secara terus menerus akan menyebabkan kesehatan mental terganggu.

Kemudian jika depresi, seseorang akan mengalami bentuk gangguan jiwa yang dipengaruhi oleh stres psikososial.

Stres akan memicu beberapa penyakit: obesitas, diabetes, diare dan jantung. Apabila stres, maka otak akan melepaskan asam lebih banyak ke perut. Memicu diare, dehidrasi, dan menyebabkan gagal ginjal dan kerusakan saraf.

Baca juga

Paradigma Terhadap Tri Dharma PT dan Unity of Sciences

Mediokritas dalam Gejala Popularisme-Populisme Islam

Meneladani Toleransi Rosul

Untuk hidup seimbang dan menormalkan kondisi depresi serta menghindari stres berlebihan, manusia perlu meningkatkan spritualitas dan menata hati. Strategi jitu untuk menjaga hati adalah senantiasa mawas diri dari segala hal yang bisa merusak mahkota keindahan manusia.

Sehingga mampu menahan sikap-sikap yang menjauhkan dari keluhuran sebagai khalifah di muka bumi; seperti sifat hasud, buruk sangka, dan dengki. Meskipun sikap-sikap ini, menurut Imam Haris Al-Mahasibi susah untuk dihindari; “wa’lam annaka masbuqun ila dzamirika bi al-hasadi wa sui al-dzanni wa al-hiqdi faj’al al-muraja’ati syughlan laziman”.

Begitu pula dengan dzikir, yang membuat manusia mampu menginternalisasi sekaligus menggetarkan hatinya untuk senantiasa dekat dan mengerti “sangkan paraning dumadi”, sehingga lebih mudah bersyukur dan mengingat eksistensi dirinya di dunia yang hanya sementara ini.

Ibnu Sina atau yang terkenal dengan sebutan Avicenna (428/1037), memberikan tips jitu agar bisa berdzikir atau berdo’a secara berkualitas bahkan bisa mencapai pada derajat yang paling tinggi. Yaitu melalui perenungan dengan kalbu yang murni, yang terlepas dari semua hasrat keduniawian, tidak terpaku dengan sikap-sikap jasmaniah, melainkan gerak-gerik jiwa.

Sehingga hatinya pun akan tenang dan tentram.  Tepat sekali apa yang digambarkan  dalam Alqur’an bahwa “orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS Al-Ra’d ayat 28). Hati tenang berfungsi positif dan menghindarkan manausia dari segala macam penyakit.

Pendek kata seseorang yang mampu menyeimbangkan antara olah pikir, olah rasa, dan olah raga dengan memenuhi makanan yang “halalan thayyiban” serta penuh nutrisi, vitamin, dan gizi maka akan memperoleh kesehatan jasmani dan rohani yang sempurna.

Penulis: Syamsul Ma’arif
(Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo)

  • 5SHARE
  • 0
  • 4
  • 1
  • 0
Tags: hidup sehatpola makansehat jasmanisehat rohani
Previous Post

Menikmati Eksotisme Pantai Greweng yang Penuh Misteri

Next Post

KKN Kecamatan Karangawen Fokus Kembangkan UMKM dan BUMDES

Redaksi SKM Amanat

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

https://id.pinterest.com
Mimbar

Paradigma Terhadap Tri Dharma PT dan Unity of Sciences

by Redaksi SKM Amanat
17 Januari 2020
0

...

Read more
Sumber foto: www.indoprogress.com)

Mediokritas dalam Gejala Popularisme-Populisme Islam

25 Mei 2019
dok.internet

Meneladani Toleransi Rosul

23 Maret 2019

Belajar Kualitas, Komitmen, dan Fokus dari Perang Badar

25 Mei 2018

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Ketua DEMA FITK, Ketua Panitia Edufest 2022, dan Dekan FITK Beserta Jajarannya pada acara Edufest 2022 di Auditorium II Kampus 3 UIN Walisongo, Senin (06/06/2022).

DEMA FITK Adakan 6 Jenis Lomba Nasional dalam Education Festival 2022

6 Juni 2022
(Sumber gambar: Pixabay)

Bukan Sekadar Komentar, Mengkritik Film itu Harus Bijak

23 Juni 2022
Nur Efendi dalam seminar nasional bertema zakat di FDK UIN Walisongo Semarang.

Nur Efendi Jelaskan Korelasi antara Zakat dan Masyarakat

14 Juni 2022
Ilustrasi basa-basi dalam obrolan. (Sumber: pixabay)

Perlukah Basa-Basi untuk Memulai Obrolan?

20 Juni 2022
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2022 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2022 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend