• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Rabu, 18 Mei 2022
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Bagaimana Mengurangi Dampak Negatif Penggunaan Gawai

Penelitian yang dilakukan oleh Society Radiology Amerika Utara dengan mengambil sampel remaja mengungkapkan kecanduan gawai memiliki skor lebih tinggi dalam hal depresi, kegelisahan, insomnia, dan impulsif.

Ivatunisa Khasanah by Ivatunisa Khasanah
2 tahun ago
in Artikel
0
Sumber Ilustrasi: Shutterstock.com

Gawai yang memudahkan pekerjaan manusia ternyata juga memiliki dampak negatif jika kita tidak menggunakannya dengan tepat. Misalnya, penggunaan gawai untuk membuka media sosial yang tujuan awalnya mencari hiburan setelah lelah beraktifitas. Hal ini biasa dilakukan, namun tanpa kita sadari membawa efek ketergantungan serta menghabiskan waktu.

Terlalu sering menggunakan gawai bukan untuk keperluan penting, namun hanya untuk bermain atau hiburan bisa membuat seseorang menjadi kecanduan. Penelitian yang dilakukan oleh Society Radiology Amerika Utara dengan mengambil sampel remaja mengungkapkan kecanduan gawai memiliki skor lebih tinggi dalam hal depresi, kegelisahan, insomnia, dan impulsif.

Seseorang yang kecanduan gawai umumnya lebih rentan merasa sedih, putus asa, dan kehilangan minat dalam hidup. Salah satu sebabnya bisa timbul karena ada perasaan untuk membandingkan diri sendiri dengan teman di media sosial yang meraih keberhasilan secara cepat, atau gaya hidup influencer dan artis yang terlihat lebih bahagia.

Melihat fenomena ini setiap individu seakan dihimbau untuk meningkatkan kesadaran batas-batas penggunaan gawai. Yaitu kesadaran akan durasi menggunakan gawai yang tidak boleh terlalu lama. Karena penggunaan gawai yang terlalu lama dapat menggangu pola tidur dan kesehatan.

Sumber Ilustrasi: Pixabay.com

Penelitian yang dilakukan oleh Rensselar Polytechnic Institute di New York mengatakan cahaya yang menyala dari gawai dapat mengganggu siklus tidur, karena paparan cahayanya dapat menurunkan kadar hormon melatonin dalam tubuh hingga 23 persen. Seseorang akan terus menerus kesulitan tidur jika setiap malam terpapar cahaya gawai. Ia akan tidur larut yang mengakibatkan bangun tidur dengan badan lemas dan berdampak pada hari yang akan ia jalani.

Baca juga

Kita yang Semakin Dibodohi Oleh Buku Motivasi

Malas Bekerja secara Tim, Mau sampai Kapan?

Terjerat Tali Gembala Media Sosial

Dalam mengatasi hal ini perlu manajemen penggunaan gawai dengan membatasi durasi waktu pengoprasian dalam sehari. Tentukanlah batas-batas waktu dan prioritas penggunaan gawai untuk hal-hal yang penting atau perlu sesuai kebutuhan.

Memanfaatkan gawai dengan bijak bisa dilakukan sejak dini dengan pembiasaan. Misalnya, lebih mengutamakan penggunaan gawai untuk alat komunikasi atau bekerja. Serta mengurangi penggunaan gawai untuk hiburan yang dapat menuntun pada sikap kecanduan. Nah, apakah saat ini kita sudah bijak dalam menggunakan gawai?

Penulis: Ivatunisa Khasanah

  • 1share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 1
Tags: artikelGadgetgawaihandphonemanajemen pengunaan gawai
Previous Post

Menjadi Mahasiswa Entrepreneur ala Rasulullah

Next Post

5 Karakter yang Harus Kamu Pahami Sebelum Jadi Relawan

Ivatunisa Khasanah

Ivatunisa Khasanah

Related Posts

Kita yang Semakin Dibodohi Oleh Buku Motivasi
Artikel

Kita yang Semakin Dibodohi Oleh Buku Motivasi

by Rizki Nur Fadilah
26 April 2022
0

...

Read more

Malas Bekerja secara Tim, Mau sampai Kapan?

28 Maret 2022
Ilustrasi terjerat tali gembala media sosial.

Terjerat Tali Gembala Media Sosial

22 Maret 2022
Ilustrasi pertemanan landak, saling menyakiti meski bermaksud baik.

Terjebak Pertemanan Dilema Landak

11 Maret 2022
Ilustrasi "terserah" (source: energibangsa.id)

Lebih Bijak Menggunakan Kata “Terserah”

8 Maret 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini

Terbaru! Inilah 40 Daftar Prodi dan Status Akreditasi UIN Walisongo 2022

12 Februari 2021

7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

6 Maret 2018
Suasana Mahad Walisongo yang berada di kampus 2 UIN Walisongo  Semaran (Doc. Amanat)

Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

12 Juli 2018

Ini Filosofi Toga yang Harus Wisudawan Tahu

6 Maret 2018
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2020 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2020 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend