Amanat.id- “Saya sudah berusaha untuk bisa wisuda September lalu, tapi sepertinya takdir mengharuskan saya bersabar sambil menunggu orangtua pulang haji,” Begitulah pernyataan Diyaul Haq saat diwawancara Amanat.id Rabu, (20/11/2019).
Diyaul, Sapaan akrab Mahasiswa Program Studi (Prodi) Biologi Murni jadi wisudawan terbaik Fakultas Sains dan Teknologi (FST) tidak pernah menyangka bisa jadi wisudawan terbaik fakultas.
Dengan Indek Prestasi Komulatif (IPK) 3,92 Diyaul telah menyelesaikan sidang skripsinya bulan Juli lalu.
Ia mengaku sangat ingin bisa ikut wisuda bulan September, tapi karena tidak ingin wisuda tanpa wali, ia harus menunggu untuk wisuda bulan ini.
“Kebetulan September kemarin kedua orang tua saya berangkat haji, hal itu membuat saya dilema, masak saya wisuda tanpa kehadiran orang tua,” katanya.
Dalam wawancaranya Mahasiswa alumni Pesantren Riset Al-Khawarizmi Semarang itu juga membocorkan triknya dalam belajar.
“Ketika kuliah saya selalu duduk di depan. Mendengarkan penjelasan dosen, pahami, catat, dan terus dipelajari lagi, itulah yang saya lakukan,” jelasnya.
Selain itu, ia mengaku suka membaca jurnal-jurnal untuk menambah pengetahuan yang ia dapat diperkuliahan.
“Kan tidak semua dijelaskan, untuk itu suka meneliti, melalui jurnal, kadang juga eksperimen sendiri,” tuturnya.
Mahasiswa yang juga pernah mendapat beasiswa prestasi tahun 2016-2017 itu menjalani aktifitas sebagai guru les privat dan guru di MTs. Darussalam Semarang.
“Alhamdulillah, selain menjadi guru les saya juga sudah mengajar bahasa Inggris di MTs,” ujarnya.
Ia mengungkapkan untuk mencapai keberhasilannya tersebut, Diyaul juga selalu mendapat dorongan dan bimbingan dari dosen UIN Walisongo.
“Saya selalu mendapat bimbingan dari dosen FST, jasa dosen tidak akan pernah saya lupakan,” ungkapnya.
Diakhir wawancara, Diyaul berpesan agar mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kampus saja.
Reporter: Rudy Darmawan
Editor: Liviana