Tak semua rasa ada masa
Detak berlalu detik
Manis berangsur pahit
Tawa berujung tangis
Tengok kala itu kau elok
Menari rapi bagai merpati
Menyungging tiada singgung
Membara tiada tara
Itu dulu, dulu yang berlalu
Tentang Isak selalu sesak
Lantas ku tutup dengan kecup
Sisakan raga untuk berserah
Hanya ada aku dan pertolongan-Nya
Sekarang dua harapnya
Agar rumahnya segera kembali
Serta ambigu yang terkendali
Semarang, Juni 2024
Nadia S. (Warga Kampoeng Sastra Soeket Teki)