• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Senin, 21 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Terjebaknya Generasi Milenial dalam Perangkap Sandwich Generation

Lupa akan pentingnya investasi dan pengelolaan keuangan membuat generasi milenial terjebak dalam sandwich generation

by Lawinda Rahmawati
2 tahun ago
in Artikel, Lifestyle, Milenial
0
Sandwich Generation, Artikel Sandwich Generation, SKM Amanat
Ilustrasi sandwich generation (apex-ps.com)

Seringkali, kehidupan memberikan kita pengalaman yang tidak terduga. Realitas sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia saat ini semakin mengungkapkan bahwa hidup memang tidak bisa diduga-duga.

Banyak sarjana yang masih kesulitan mendapatkan pekerjaan, kemiskinan merajalela, dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan masih minim. Inilah yang kemudian melahirkan istilah “sandwich generation“.

Generasi yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996 sering disebut sebagai milenial. Mereka memiliki rasa ingin tahu, kreativitas, inovasi, dan kesiapan dalam menghadapi perubahan. Sayangnya, kecenderungan generasi milenial menghabiskan uang untuk pengalaman seperti liburan, hiburan, dan barang konsumtif seperti mobil atau elektronik sering membuat mereka lupa akan pentingnya investasi dan pengelolaan keuangan. Akibatnya, mereka terperangkap dalam istilah “sandwich generation”.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy Miller dan Elaine Brody pada tahun 1981. Dalam jurnal mereka yang berjudul “The Sandwich Generation: Adult Children Of The Aging”, Dorothy menjelaskan bahwa sandwich generation adalah generasi yang harus menanggung beban hidup orang tua dan anak-anak mereka sendiri.

Dengan kata lain, mereka harus menghidupi tiga generasi sekaligus: orang tua, diri mereka sendiri, dan anak-anak mereka. Analogi ini seperti sepotong daging yang terjepit di antara dua potong roti. Roti melambangkan orang tua dan anak-anak, sementara daging, mayones, dan saus adalah diri mereka sendiri.

Baca juga

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

Kenyataannya, banyak orang dewasa di Indonesia yang sudah bekerja, tetapi tetap memiliki tuntutan untuk membiayai atau menghidupi orang tua dan saudara, bahkan ketika mereka sudah berkeluarga.

Dibutuhkan Pemahaman Pengelolaan Finansial 

Pepatah “banyak anak banyak rezeki” sering terdengar. Namun, dalam konteks sandwich generation, menganggap anak sebagai investasi tidaklah tepat. Sandwich generation saat ini bisa jadi terbentuk karena kekurangan pengetahuan finansial dari generasi sebelumnya, yakni orang tua mereka.

Diperlukan mobilitas atau perpindahan dari sandwich generation menuju generasi milenial yang paham literasi keuangan agar dapat mencapai kemandirian finansial.

Tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan memainkan peran penting dalam mendorong mobilitas. Mengutip jurnal “Peran Pendidikan Global dalam Mobilitas Masyarakat”, Malika (2014) mengatakan bahwa pendidikan mampu memperluas peluang masyarakat untuk memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan pekerjaan, transmisi kebudayaan, peran sosial, dan integrasi sosial.

Kesempatan yang setara dapat membantu generasi milenial mencapai tujuan hidup, tanpa terbebani oleh perbedaan sosial, ras, keturunan, agama, atau keyakinan.

Sementara itu, pendidikan zaman dahulu dan saat ini tidak bisa disamaratakan, telah terjadi perubahan di dalamnya. Pendidikan zaman dahulu memiliki keunggulan dalam melatih sikap tanggung jawab, sopan santun, dan kedisiplinan. Namun, siswa memiliki keterbatasan untuk mengakses pelajaran sekolah.

Jika dibandingkan dengan era sekarang, kita bisa bebas mencari sumber ilmu yang dibutuhkan, melihat tempat belajar ada di mana-mana, perpustakaan, dan pusat pembelajaran terbuka dengan lebar serta untuk mengaksesnya juga tidaklah sulit.

Adanya keterbatasan dalam pendidikan zaman dahulu, bukan tidak mungkin telah menjadi faktor minimnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan. Kita tidak bisa menyalahkan keadaan, sebagai milenial sudah saatnya sadar akan pentingnya pengaturan keuangan.

Terjebak dalam sandwich generation merupakan hal yang tidak bisa diduga. Sebagai generasi milenial, tidak peduli pekerjaan apa yang dijalani, lulusan sarjana atau tidak, pengetahuan dan kesadaran tentang pengelolaan keuangan adalah kunci supaya “beban baru” tidak lagi menjadi warisan bagi generasi mendatang.

Penulis: Lawinda Rahmawati

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: artikel amanatfenomena sandwich generationgenerasi milenialpentingnya mengelola finansialperangkap sandwich generationsandwich generation
Previous Post

Lolita Sari Bagikan 3 Cara Tarik Perhatian Pendengar Radio

Next Post

Aplikasi untuk Mempermudah Pembuatan Makalah Menurut Ikbal Agustami

Lawinda Rahmawati

Related Posts

ita martadinata, pemerkosaan massal 1998, penulisan ulang sejarah indonesia, tragedi 1998, fadli zon
Nasional

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

by Redaksi SKM Amanat
29 Juni 2025
0

...

Read moreDetails
Mencari Kebenaran, Pengetahuan Mitologi, Filosofi Esoteris, Freemasonry, Konspirasi Freemasonry

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

18 Juni 2025
Tren Stecu, Dampak Tren Stecu, Fenomena Stecu, Praktik Budaya Digital, Stecu

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

8 Juni 2025
Asupan Instastory, Fenomena Kesibukan Palsu, Fake Busy, Kesibukan Palsu Mahasiswa, Kesibukan Palsu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

30 Mei 2025
Emosi Pria, Maskulinitas Pria, Budaya Patriarki, Standar Maskulinitas, Bias Gender

Realitas Semu Emosi Pria

13 Mei 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Dosen Kebijakan Publik, Dosen UIN Walisongo, UIN Walisongo, Komunikasi Buruk, Pemerintahan Prabowo

Minimnya Sensitivitas Jadi Alasan Buruknya Komunikasi Pemerintah Menurut Dosen Kebijakan Publik UIN Walisongo

24 Juni 2025
Pendidikan Barak Militer, Kontroversi Pendidikan Barak, KDM, Guru Besar UIN Walisongo, Raharjo

Tuai Pro Kontra, Guru Besar Pendidikan UIN Walisongo Tanggapi Program Pendidikan Barak Militer KDM

21 Juni 2025
Saksi Ruang Keluarga, Sastra Soeket Teki, Puisi Soeket Teki, SKM Amanat, Puisi SKM Amanat

Saksi Ruang Keluarga

22 Juni 2025
SEMA UIN Walisongo, Ketua SEMA UIN Walisongo, Safrizal, UIN Walisongo, Kenaikan UKT

Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

7 Juli 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akibat Merger, Muncul Wacana Expo UKM-F Ditiadakan pada PBAK UIN Walisongo 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend