Skmamanat.com- Orasi Kemahasiswaan dalam rangka pembukaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kebudayaan (PBAK) 2018, disampaikan Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) Syarifuddin Fahmi dihadapan 4.105 mahasiswa baru (Maba) dan tamu undangan. Senin (27/08/2018).
Bertempat di Lapangan Utama UIN Walisongo Semarang, Fahmi mengajak maba untuk mengingat perjuangan pahlawan NKRI terdahulu . Baginya, kemerdekaan negara Indonesia sudah final, ditandai dengan Falsafah Pancasila yang telah disepakati.
“Oleh karena itu, tugas kita selanjutnya adalah menjaga, melestarikan, serta memasuki mata rantai-mata rantai yang ditinggalkan oleh para pemuda-pemuda kita,” katanya.
Fahmi menambahkan, fokus Dema di tahun 2018 adalah maba UIN Walisongo harus menjadi pemuda-pemuda yang cerdas berkarya. Cerdas memilah, cerdas memilih, cerdas menangkal radikalisme, cerdas menangkal hoax, dan cerdas dalam hal lain.
Setelah mahasiswa cerdas sambungnya, maba dituntut untuk berkarya. Berkarya dalam hal apa saja, dengan bidangnya masing-masing. Karena dengan berkarya, pemuda bisa memegang dunia. Apalagi sekarang memasuki era baru, dimana kreatifitas pemuda tengah diuji dan kreatifitas pasar tengah dipegang oleh pemuda.
“Kami berharap dari cerdas berkarya akan lahir para pemimpin-pemimpin bangsa, para kreator-kreator muda, intelektual muslim, dari Universitas Negeri, khususnya dari UIN Walisongo Semarang,” ujar Fahmi.
Ia menerangkan bahwa tugas sebagai mahasiswa tidak hanya belajar. Lebih dari itu, juga berperan sebagai agent of change, agent social control, dan agent moral force. Untuk itu mahasiswa harus mengembangkan keilmuannya dari luar kampus.
“Mengapa IPK itu 4 tidak 10? Karena yang enam kalian bisa mencarinya dari organisasi-organisasi, kegiatan sosial, atau mencari di luar kampus. Membaur ke semua rakyat, masyarakat, dan membangun negara Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” tutup Fahmi dalam orasi.
Reporter: Afridatun Najah
Editor: Nailin Najjah