Dalam hening malam
Untaian kata Ilahi terucap dengan tetap hati
Terdengar lirih, namun damai menyelimuti
Menghidupkan nurani yang
telah lama mati
Memulihkan kepasrahan jiwa yang kian sirna
Merengkuh raga yang semakin ke sini semakin asing saja
Dan malam ini, kesakralan yang paling agung
Malam yang bahkan seribu bulan pun tak mampu menandingi
Penyerahan total,
jika harus mereguk habis
bacaan itu.
“Itu bukan bacaan biasa, nak,” Dawuh ibu yang masih terngiang
Benar saja, takrifnya begitu teduh,
hingga bergetar sekujur tubuh
Semarang, 25 Maret 2024
Muhammad Fathur Rohman (Warga Kampoeng Sastra Soeket Teki)