Amanat.id- Aksi Seruan Solidaritas “Tangkap Polisi Pembunuh dan Pelaku Fitnah Terhadap Gamma” dibuka dengan teatrikal reka adegan penembakan yang diperankan oleh dua mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) di Depan Kantor Polisi Daerah Jawa Tengah (POLDA JATENG), Kamis (28/11/1024).
Salah satunya yakni mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP), Akmal yang berperan sebagai Gamma mengatakan bahwa aksi teatrikal ini merupakan inisiatif ia dan temannya.
“Aksi spontan kami lakukan, sengaja di awal karena masih kondusif,” katanya.
Dirinya menjelaskan bahwa teatrikal tersebut dilakukan sebagai wujud penolakan atas kematian Gamma karena pembunuhan.
“Ini wujud penolakan atas kematian Gamma. Dalam puisi juga menitikberatkan bahwa telah terjadi pembunuhan,” jelasnya.
Selain itu, sambung Akmal, adanya teatrikal tersebut untuk menyatukan pandangan dan memperkuat statement demonstran.
“Agar seluruh demonstran memiliki satu pandangan bahwa telah terjadi pembunuhan oleh pihak kepolisian dan memperkuat statemen kita,” terangnya.
Akmal menerangkan bahwa aksi ini juga menjadi bentuk pengelakan masyarakat terkait Gamma yang dituduh terlibat dalam tawuran.
“Pada intinya kami ingin mengelak tuduhan pada Gamma saat konferensi pers di Polrestabes Kota Semarang,” ucapnya.
Lanjutnya, berjalannya aksi sudah atas persetujuan pihak keluarga.
“Pihak LBH sebelumnya sudah koordinasi dengan pihak keluarga terkait aksi ini agar mereka tidak merasa sendirian,” lanjutnya.
Secara pribadi, Akmal ingin aksi teatrikal penembakan dapat menjadi bayangan pada masyarakat bahwa statement dari kepolisian itu salah.
“Untuk menciptakan bayangan ke masyarakat bahwa statement dari kepolisian itu salah,” tutupnya.
Reporter: Faisa Dian Kresna
Editor: Eka R.