
Amanat.id- Nasikhin, mahasiswa S1 Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi wisudawan terbaik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) pada wisuda ke-79 UIN Walisongo, Rabu (17/02/2021).
Saat pertama kali datang untuk berkuliah di UIN Walisongo, ia memberanikan diri dengan membawa uang Rp 180.000 sebagai bekalnya selama satu semester.
“Awalnya saya datang ke Semarang cuma membawa uang Rp 180.000 untuk satu semester saat itu,” ujarnya.
Selama di Semarang ia menjadi Marbut. Selain itu juga mengajar sebagai guru di SD Islam Al-Azhar 29 Semarang.
“Di Semarang saya menjadi marbut. Saya juga mengajar di SD Islam Al-Azhar 29 Semarang,” tambahnya.
Mahasiswa kelahiran Batang ini pernah mengalami masa-masa sulit ketika hidup di Semarang. Selama dua semester setiap harinya ia menjadikan kuah sup sebagai lauk yang dibelinya seharga Rp 2.000.
“Saya pernah selama dua semester setiap hari hanya mengeluarkan uang Rp 2.000 untuk membeli sup dengan kuahnya yang banyak. Sup itu saya makan untuk 3 kali dalam sehari dengan nasi seadanya yang saya masak, karena tidak punyanya uang,” tuturnya.
Di samping itu, ia juga mengikuti berbagai perlombaan dan memperoleh hasil yang memuaskan seperti Loma Esai dan MTQ. Perlombaan yang berhasil Nasikhin menangkan diantaranya seperti Juara 1 Lomba MTQ cabang M2IQ Kemenag Jawa Tengah 2019, Juara 1 Lomba Esai Tingkat Nasional UNTIDAR 2019 dan Juara 1 Lomba Esai Tingkat Nasional UNISNU 2020.
“Saya juga aktif mengikuti berbagai perlombaan dan Alhamdulillah hasilnya memuaskan,” ungkapnya.
Dengan berbagai suka duka yang ia alami, Nasih mampu menyelesaikan Pendidikan S1 dengan tepat waktu dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,90 dan menjadi wisudawan terbaik FITK.
“Dengan suka duka yang saya alami Alhamdulillah dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu dan menjadi wisudawan terbaik FITK,” ucap mashasiswa yang akrab dipanggil Nasih.
Nasih berpesan kepada mahasiswa lainnya untuk selalu berbakti kepada orang tua dan selalu bertanggung jawab atas pilihannya.
“Jangan pernah sekali-kali kita membantah omongan orang tua karena disitulah ridho Allah sesungguhnya, berbakti kepada orang tua kunci keberhasilan melalui pintu-pintu jalan yang Allah bukakan dan belajar lah untuk menerima konsekuensi atas pilihanya sendiri, ketika kamu memilih menjadi mahasiswa dan pelajar maka konsekuensinya harus tetap selalu belajar,” pungkasnya.
Reporter: Mukhammad Khasan Sumarhadi
Editor: Nur Aeni Safira