• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Jumat, 11 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Dosen Hermeneutika UIN Walisongo Duga Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Sarat akan Kepentingan

Dosen Hermeneutika, Filsafat Ilmu, dan Paradigma UIN Walisongo, Badrul Munir Chair sebut proyek ambisius penulisan ulang sejarah oleh Kementerian Kebudayaan merupakan bentuk hegemoni yang sarat akan kepentingan

Ahmad Kholilurrokhman by Ahmad Kholilurrokhman
4 minggu ago
in Nasional
0

Baca juga

Giant Sea Wall, Solusi atau Jalan Pintas Atasi Rob?

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

Minimnya Sensitivitas Jadi Alasan Buruknya Komunikasi Pemerintah Menurut Dosen Kebijakan Publik UIN Walisongo

Tangkapan layar berita media terkait penulisan ulang sejarah Indonesia, Jumat (13/6/2025). (Dok. Khusus).

Amanat.id– Proyek ambisius dari Kementerian Kebudayaan untuk menulis ulang sejarah Indonesia dengan tone lebih positif banyak menuai kritik dari masyarakat dan kalangan akademisi, Rabu (11/6/2025).

Menanggapi hal tersebut Sekretaris Jurusan (Sekjur) Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo sekaligus dosen bidang Hermeneutika, Filsafat Ilmu, dan Paradigma, Badrul Munir Chair memberikan tanggapan bahwa proyek penulisan ulang sejarah Indonesia sarat akan kepentingan.

Menurutnya sejarah memang dapat ditulis ulang, namun akan menjadi masalah jika suatu pihak memberi label “resmi.”

“Sejarah memang harus ditulis ulang oleh banyak pihak secara objektif, tapi ketika suatu pihak melabeli mana versi yang “resmi” dan mana yang “tidak resmi”, itu jadi masalah,” jelasnya.

Menurutnya label “resmi” pada proyek penulisan ulang sejarah dapat menyebabkan masalah serius di kemudian hari.

“Dalam konteks ilmu pengetahuan, misalnya teori Hegemoni Kekuasaan, penguasa memang ingin menulis ulang sejarah sesuai dengan kepentingan mereka dan dibahasakan ulang. Itu yang jadi problem ketika ada label resmi,” sambungnya.

Ia juga menyampaikan dengan waktu kurang dari satu tahun, proyek tersebut termasuk terburu-buru dan sarat akan kecurigaan.

“Tidak sampai satu tahun, proyek ini bisa dikatakan tergesa-gesa. Dari pengalaman sebelumnya, seperti ketika Soeharto melakukan Desoekarnoisasi dengan menghapus jasa-jasa Soekarno dalam sejarah. Kita patut curiga, pertama ada misi apa,” sampainya.

Tone Positif dan Risiko Glorifikasi

Ia mengkritik pendekatan yang digunakan dalam proyek penulisan ulang sejarah, yaitu penggunaan tone positif dan fokus pada pencapaian.

“Fadli Zon mengatakan proyek ini merupakan penulisan ulang sejarah dengan tone positif yang fokus pada pencapaian, bukan pada sejarah-sejarah kelam. Padahal kalau fokus pada pencapaian nanti bisa terjebak diglorifikasi yang baik-baik diagung-agungkan, sementara yang kelam disembunyikan,” jelasnya.

Badrul juga mempertanyakan urgensi memasukkan pemerintahan Prabowo Subianto yang bisa menjadi bentuk glorifikasi.

“Apalagi proyek ini mencakup pemerintahan Prabowo Subianto, apa pentingnya menulis misalnya sejarah yang mungkin belum menjadi sejarah, baru beberapa tahun menjabat sudah dianggap bagian penting dari sejarah Indonesia,” katanya.

Badrul menegaskan bahwa pilihan istilah dapat menggeser makna, bahkan sebelum bicara metodologi.

“Menulis sejarah dengan tone positif berarti menggunakan istilah yang bisa membalikkan posisi, penjahat jadi pahlawan, atau sebaliknya. Padahal kita belum bicara soal metodologi atau sudut pandang,” katanya.

Menurutnya dengan menyatukan banyak sejarawan dalam waktu singkat dapat menyebabkan sulit menyatukan pendapat.

“Mengumpulkan sejarawan dengan berbagai latar belakang dan keahlian yang berbeda dalam satu tim, pasti akan ada garis besar apa yang boleh dan tidak boleh dicantumkan, semua ini tergantung penggagasnya,” sambungnya.

Ia juga mengkhawatirkan masyarakat awam yang belum paham akan motif proyek penulisan ulang sejarah Indonesia oleh Kementerian Kebudayaan.

“Bagi masyarakat awam, mereka biasanya tidak mengerti motif di balik proyek seperti ini. Mereka hanya tahu hasil akhirnya, siapa pahlawan, siapa penjahat, itu ditelan mentah-mentah, mereka tidak mengkritisi metode atau landasan epistemologisnya,” jelasnya.

Badrul berharap mahasiswa dapat menjadikan proyek ini sebagai objek riset, bukan hanya bahan kritik.

“Bagi mahasiswa yang mempelajari teori-teori hegemoni seperti Michel Foucault maupun Derrida, seharusnya bisa memanfaatkan proyek ini sebagai objek penelitian. Selain kritis dalam hal mengkritik, kritis juga bisa dilakukan secara ilmiah,” harapnya.

Mahasiswa Akidah dan Filsafat Islam (AFI) Romy, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap proyek penulisan ulang sejarah Indonesia.

“Mereka memaksa dengan legitimasi kata negara dalam penulisan sejarah, karena bisa jadi sejarah itu justru terdistorsi,” katanya saat diwawancarai, Kamis (12/6).

Ia mengatakan Menteri Kebudayaan seakan memaksakan kebenaran tunggal dalam proyek ini.

“Fadli Zon mungkin memaksa pada kebenaran tunggal. Seharusnya sejarah itu bergerak linear,” jelasnya.

Ia juga mengatakan bahwa sejak awal proyek ini sudah menunjukkan arah keberpihakan.

“Sebelum adanya tone positif sudah jelas mereka ingin menutupi kebenaran lain karena dari awal sudah bilang sesuai apa kata negara,” ungkapnya.

Romy merasa pesimis terhadap produk proyek penilaian ulang sejarah Indonesia.

“Saya tidak berharap apa-apa, tidak berarti. Justru kalau bisa dibatalkan saja penulisan ulang sejarah ini,” pungkasnya.

Reporter: Ahmad Kholilurrokhman

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: badrul munir chairkontroversi penulisan sejarahmotif penulisan sejarahpenulisan ulang sejarahsejarah indonesia
Previous Post

Beredar Informasi Kembalinya Sistem Parkir Berbayar di UIN Walisongo, Kabag Umum: Masih Wacana

Next Post

KKN MIT dan Reguler UIN Walisongo Tahun 2025 Resmi Dibuka, Mahasiswa Keluhkan Informasi Mendadak

Ahmad Kholilurrokhman

Ahmad Kholilurrokhman

Related Posts

giant sea wall, banjir rob, penyebab banjir rob, proyek strategis nasional, solusi banjir rob
Opini

Giant Sea Wall, Solusi atau Jalan Pintas Atasi Rob?

by Redaksi SKM Amanat
7 Juli 2025
0

...

Read more
ita martadinata, pemerkosaan massal 1998, penulisan ulang sejarah indonesia, tragedi 1998, fadli zon

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

29 Juni 2025
Dosen Kebijakan Publik, Dosen UIN Walisongo, UIN Walisongo, Komunikasi Buruk, Pemerintahan Prabowo

Minimnya Sensitivitas Jadi Alasan Buruknya Komunikasi Pemerintah Menurut Dosen Kebijakan Publik UIN Walisongo

24 Juni 2025
Pendidikan Barak Militer, Kontroversi Pendidikan Barak, KDM, Guru Besar UIN Walisongo, Raharjo

Tuai Pro Kontra, Guru Besar Pendidikan UIN Walisongo Tanggapi Program Pendidikan Barak Militer KDM

21 Juni 2025
sps, sps awards, penghargaan sps, isma 2025, januar p ruswita

Dorong Karya Berkualitas, SPS Kembali Adakan Penghargaan Pers 2025

24 Mei 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Konflik Iran-Israel, Perang Dunia 3, Dampak Perang Dunia, Perang Timur Tengah, Konflik Internasional

Nasib Indonesia dalam Konflik Iran-Israel dan Ancaman Perang Dunia 3

4 Juli 2025
Parkir Berbayar, Parkir Berbayar UIN Walisongo, Parkir UIN Walisongo, Parkir Macet, UIN Walisongo

Beredar Informasi Kembalinya Sistem Parkir Berbayar di UIN Walisongo, Kabag Umum: Masih Wacana

12 Juni 2025
Mencari Kebenaran, Pengetahuan Mitologi, Filosofi Esoteris, Freemasonry, Konspirasi Freemasonry

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

18 Juni 2025
SEMA UIN Walisongo, Ketua SEMA UIN Walisongo, Safrizal, UIN Walisongo, Kenaikan UKT

Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

7 Juli 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Informasi Kembalinya Sistem Parkir Berbayar di UIN Walisongo, Kabag Umum: Masih Wacana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend