Amanat.id- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Aqidah Filsafat Islam (AFI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan Ngaji Filsafat bertajuk “Memahami Cinta untuk Menjadi Insan Sempurna”. Acara digelar di Masjid Al Fitroh Kampus 2 UIN Walisongo, Semarang. Sabtu, (24/09/2022).
Pengasuh Majelis Ngaji Filsafat, Fahruddin Faiz memaparkan bahwa menurut para tokoh sufi, tidak ada penjelasan yang memadai tentang cinta. Cinta sulit dijelaskan dan yang memahami cinta hanya mereka yang mengalami.
“Apa sih cinta itu? Hampir semua tokoh, termasuk para sufi ketika ingin menjelaskan cinta mengatakan tidak ada satupun penjelasan yang memadai tentang cinta, oleh siapapun dan dari siapapun karena cinta sulit dijelaskan. Yang memahami cinta hanya mereka yang mengalami,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan beberapa parameter orang yang jatuh cinta yaitu , Kasrat al-Dzikr (selalu teringat), Al-I’jab (membuat kagum), Tadhiyyah (siap berkorban) , Ridha (Rela), Khauf (ada ketakutan tersendiri) , Raja’ (harapan-harapan tertentu), dan Ta’ah (perintahnya tidak dibantah).
“Parameter tersebut jangan hanya untuk konteks lawan jenis, bisa untuk orang tua ke anaknya, bisa untuk dirimu ke orang tua, bahkan orang yang jatuh cinta kepada harta,” jelasnya.
Di akhir penjelasan, ia memaparkan teori dari Imam Al-Ghazali yang mengatakan muara semua cinta itu adalah cinta ilahiyah.
“Jadi ke manapun dan apapun tujuan kita, arah cinta kita sebenarnya adalah kepada pijakan awal untuk menuju cinta kepada Allah,” pungkasnya.
Reporter: Yusuf Isa (Cakruma 2022)
Editor: Fitri Arifah