
Amanat.id – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, hadir di tengah pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) yang digelar secara Online melalui aplikasi Zoom dan Youtube, Senin (02/08/2021)
Dalam orasi ilmiahnya, ia mengatakan bahwa mahasiswa selayaknya harus menjadi penanda sejarah, serta sibuk mendidik dirinya dengan softskill yang dibutuhkan dunia kerja, masyarakat, dan umat.
Menurutnya perguruan tinggi tidak cukup hanya sekadar beperan sebagai lembaga pendidikan semata. Hal ini karena adanya tuntutan terhadap kontribusi perguruan tinggi saat ini sangat besar, baik secara internal maupun eksternal.
“Jadi carilah softskill dari manapun, tidak hanya dari bangku kuliah saja. Jangan jadi mahasiswa kupu-kupu yang kesehariannya hanya diisi dengan rutinitas, kuliah, kemudian pulang”, tuturnya.
Halim Iskandar berpendapat bahwa kampus bukan hanya tempat belajar teori dan ilmu pengetahuan, namun juga sebagai arena mengembangkan diri dan mengasah kepribadian.
“Optimalkan segala potensi kalian, karena di era 5.0 saat ini, masyarakat dituntut untuk menjadi generasi multitalenta dengan bertumpu pada artificial intelligence“, sambungnya.
Di akhir orasinya, Halim Iskandar mengingatkan mahasiswa bahwa tidak semua anak muda di usia mereka memiliki kesempatan istimewa dapat mengenyam pendidikan tinggi di Universitas.
“Maka dari itu, jangan menyia-nyiakan kesempatan tersebut hanya sekadar bercita-cita lulus dengan IPK terbaik dan bekerja sebagai karyawan. Tetapi haruslah memiliki cita-cita untuk menjadi manajer karyawan”, tutupnya.
Reporter: Eva Salsabila
Editor: Shafril Hidayat