• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Jumat, 11 Juli 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Tuai Pro Kontra, Guru Besar Pendidikan UIN Walisongo Tanggapi Program Pendidikan Barak Militer KDM

Menurut Guru Besar Pendidikan UIN Walisongo, Raharjo kebijakan pendidikan mengirim anak ke barak militer belum diketahui efektivitasnya

Redaksi SKM Amanat by Redaksi SKM Amanat
3 minggu ago
in Nasional
0

Baca juga

Giant Sea Wall, Solusi atau Jalan Pintas Atasi Rob?

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

Minimnya Sensitivitas Jadi Alasan Buruknya Komunikasi Pemerintah Menurut Dosen Kebijakan Publik UIN Walisongo

Pendidikan Barak Militer, Kontroversi Pendidikan Barak, KDM, Guru Besar UIN Walisongo, Raharjo
Ilutrasi pendidikan di barak militer (istockphoto.com).

Amanat.id– Hingga saat ini, program pendidikan barak militer milik Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM masih menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan, Kamis (19/6/2025).

Sejak resmi dimulai pada Kamis, (1/5) program pendidikan dengan mengirimkan anak ke barak militer masih menjadi bahan diskusi dan kajian oleh kalangan akademisi, termasuk Guru Besar Pendidikan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

Guru Besar Pendidikan UIN Walisongo, Raharjo menyampaikan perlu adanya definisi yang jelas tentang kenakalan remaja.

“Definisi kenakalan remaja itu ada banyak. Jika nakalnya sudah di tahap minum-minuman keras, tawuran, dan sejenisnya lebih baik dikirim ke barak,” ucapnya saat ditemui secara langsung, Kamis (19/6).

Anak yang dikirim ke barak, menurut Raharjo, merupakan remaja yang sudah tidak bisa diatasi oleh orang tua dan guru.

“Anak yang dikirim ke barak ini ya anak yang memang nakal dan orang tua serta guru sudah tidak bisa menangani,” ujarnya.

Menurutnya apabila kenakalan remaja masih dalam ranah pendidikan, tak perlu untuk mengirimkannya ke barak militer.

“Jika kenakalannya bolos atau nyontek, tidak itu masih bisa diatasi pihak sekolah karena di sekolah ada guru Bimbingan Konseling (BK), tidak perlu ke barak,” katanya.

Ia menjelaskan pemberian stimulus pada anak dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kenakalan remaja layaknya yang disebutkan dalam Teori Burrhus Frederic Skinner.

“Semisal masih ada anak-anak yang memungkinkan diberikan stimulus yang baik, seperti diberikan contoh perilaku baik oleh orang lain dan tenaga pendidik, maka itu masih bisa diatasi pihak sekolah,” jelas Raharjo.

Raharjo mengatakan mengirimkan anak ke barak dapat menjadi solusi apabila kenakalan terjadi di luar sekolah, namun harus dengan seizin orang tuanya.

“Terkadang di luar sekolah melakukan hal negatif, apabila diberikan hukuman keras dari sekolah, guru akan dilaporkan ke polisi. Maka pengiriman ke barak merupakan solusi yang seimbang dengan izin orangtua,” tambahnya.

Efektivitas kebijakan yang belum pasti

Menurut Raharjo, efektivitas menanggulangi kenakalan remaja dengan pendidikan ke barak belum bisa dipastikan hasilnya.

“Jika membahas efektivitas belum bisa dipastikan karena kebijakannya baru berlangsung dan belum ada penelitiannya,” tuturnya.

Raharjo mengatakan perlu untuk melihat latar belakang atau penyebab terjadinya kenakalan remaja.

“Semisal anak masih memungkinkan untuk didengar ya didengar, oleh karena itu perlunya mengetahui latar belakang kenakalannya,” ucapnya.

Menurutnya pendampingan psikolog juga diperlukan dalam seleksi anak yang akan dikirim ke barak militer.

“Agar hal yang dicemaskan terkait mental tidak terjadi, maka diperlukan seleksi ketat siapa yang akan dikirim ke barak, termasuk tes psikologi,” imbuh Raharjo.

Apabila ingin diterapkan di daerah lain, sambungnya, diperlukan penelitian lebih lanjut tentang efektivitas kebijakan tersebut.

“Jika ingin diterapkan di daerah lain, harus dilakukan penelitian terlebih dahulu hasil dari pendidikan barak dan mekanismenya,” sambungnya.

Menurutnya hal positif dari pendidikan barak militer adalah anak-anak menjadi lebih disiplin dan patuh.

“Jika dibilang brainwash ya bisa jadi, karena di barak pasti diajarkan untuk mentaati orangtua, guru, dan pemerintah dengan sedikit ancaman dengan artian positif agar mereka tidak berontak,” ungkapnya.

Ia mengatakan brainwash juga diperlukan dalam konteks positif untuk meminimalisir pemberontakan.

“Ketika ada yang melakukan pemberontakan ke ranah negatif seperti teroris juga diperlukan brainwash agar seseorang itu sadar dan tidak mengulangi kejahatan itu lagi,” jelasnya.

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHUM) UIN Walisongo, Ahmad Wijananto menjelaskan bahwa mengirim anak ke barak merupakan alternatif pendidikan.

“Pemerintah Jawa Barat ini memberikan wadah bagi orang tua yang sudah kewalahan menghadapi kenakalan anak di bawah naungan militer” ungkapnya.

Selaras dengan pendapat Guru Besar Pendidikan UIN Walisongo, Ahmad juga belum bisa memastikan keefektivitasan kebijakan tersebut.

“Belum bisa dibilang efektif karena baru berjalan beberapa bulan dan belum terlihat hasilnya,” jujurnya.

Mahasiswa asal Bandung, Jawa Barat tersebut berharap tidak ada kepentingan politik praktis dalam pelaksanaan program pendidikan ke barak.

“Semoga pelaksanaan kebijakan ini tidak ada politik praktis karena jika politik masuk ke ranah pendidikan akan menimbulkan dampak yang buruk bagi pendidikan,” harapnya.

Reporter: Yumna Amiliatun Nida
Editor: Moehammad Alfarizy

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: guru besar uin walisongokdmkontroversi pendidikan barakpendidikan barak militerraharjo
Previous Post

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

Next Post

Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

Redaksi SKM Amanat

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

giant sea wall, banjir rob, penyebab banjir rob, proyek strategis nasional, solusi banjir rob
Opini

Giant Sea Wall, Solusi atau Jalan Pintas Atasi Rob?

by Redaksi SKM Amanat
7 Juli 2025
0

...

Read more
ita martadinata, pemerkosaan massal 1998, penulisan ulang sejarah indonesia, tragedi 1998, fadli zon

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

29 Juni 2025
Dosen Kebijakan Publik, Dosen UIN Walisongo, UIN Walisongo, Komunikasi Buruk, Pemerintahan Prabowo

Minimnya Sensitivitas Jadi Alasan Buruknya Komunikasi Pemerintah Menurut Dosen Kebijakan Publik UIN Walisongo

24 Juni 2025
Penulisan Ulang Sejarah, Sejarah Indonesia, Motif Penulisan Sejarah, Kontroversi Penulisan Sejarah, Badrul Munir Chair

Dosen Hermeneutika UIN Walisongo Duga Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Sarat akan Kepentingan

14 Juni 2025
sps, sps awards, penghargaan sps, isma 2025, januar p ruswita

Dorong Karya Berkualitas, SPS Kembali Adakan Penghargaan Pers 2025

24 Mei 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Pendidikan Barak Militer, Kontroversi Pendidikan Barak, KDM, Guru Besar UIN Walisongo, Raharjo

Tuai Pro Kontra, Guru Besar Pendidikan UIN Walisongo Tanggapi Program Pendidikan Barak Militer KDM

21 Juni 2025
Hari Anti Penyiksaan Internasional, Keluarga Gamma, Kasus Darso, Korban Penyiksaan, Oknum Polisi

Peringati Hari Anti Penyiksaan Internasional, Keluarga Gamma dan Darso Harap Dapat Keadilan

4 Juli 2025
SEMA UIN Walisongo, Ketua SEMA UIN Walisongo, Safrizal, UIN Walisongo, Kenaikan UKT

Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

7 Juli 2025
Kasus Pembunuhan, Kasus Iwan Budi, Pembunuhan Anggota PNS, Iwan Budi, AJI Semarang

Hampir Genap Tiga Tahun, Kasus Pembunuhan Anggota PNS Iwan Budi Belum Ada Titik Terang

3 Juli 2025
Load More

Trending News

  • PBAK UIN Walisongo, Perubahan Jadwal PBAK, Tanggal PBAK, DEMA UIN Walisongo, UIN Walisongo

    Sempat Berganti Tanggal, PBAK UIN Walisongo 2025 Dipastikan Terlaksana Pertengahan Agustus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua SEMA UIN Walisongo Disebut Mengundurkan Diri dari Jabatannya, Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Informasi Kembalinya Sistem Parkir Berbayar di UIN Walisongo, Kabag Umum: Masih Wacana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Beberapa Respons Mahasiswa terhadap Pembukaan 3 Prodi Baru UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend