
Senyum kecut terpatri dalam guratan
Kala kusaksikan tawa riang tak terbendung
Anganku melambung tinggi,
Membentuk awan harapan dalam benak
Menuai beragam tanya,
“Kapan pula masaku tiba?”
Semakin banyak kebimbangan bersemayam,
Semakin pula ia tak terelakkan
Tertatih aku menahan bulir
Atas dukana yang menggendam lara
Yang sekelebat menjelma dalam ruang-ruang hampa
Menyayat, menafsir elegi
Usai sudah, tak perlu kembali
Kau hanya akan dapat sakit yang kedua kali
Semarang, 10 Oktober 2023
Revina Annisa Fitri (Warga Kampoeng Sastra Soeket Teki)