
Amanat.id- Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang kembali menyelenggarakan Dugderan sebagai agenda tahunan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, Jum’at (28/2/2025).
Acara Dugderan ini diselenggarakan mulai Senin, (17/2) hingga puncaknya di hari Jumat, (28/2) dengan diadakannya pawai dari Balaikota Semarang ke arah Alun-alun Masjid Kauman.
Dalam sambutannya, Walikota Semarang Agustina Wilujeng Pramesti mengatakan bahwa tema Dugderan tahun ini adalah Bhinneka Tunggal Budaya dalam Harmoni Dugderan 2025.
“Tema yang kami angkat pada dugderan tahun adalah Bhinneka Tunggal Budaya dalam Harmoni Dugderan 2025,” ucapnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno mengatakan bahwa Dugderan merupakan tradisi penyambutan Ramadan masyarakat Semarang.
“Dugderan ini sebagai bentuk penyambutan bulan Ramadan sehingga kita bersiap dan mendapatkan fadhilah nya,” terangnya.
Ia juga berharap agar masyarakat Jawa Tengah bisa menjalankan Ramadan dengan baik.
“Semoga seluruh masyarakat Jawa Tengah bisa menjalankan bulan Ramadan dengan baik dan menjadi umat yang bertaqwa kepada Allah,” tuturnya.
Dinas Pariwisata Kota Semarang, Raden Wing Wiyarso Poespojoedho mengatakan bahwa Dugderan merupakan bentuk kearifan lokal yang harus dijaga.
“Kita akan selalu meningkatkan acara ini karena merupakan budaya dan kearifan lokal yang menjadi kekuatan kita,” ucapnya.
Sambungnya, Dugderan menjadi bentuk akulturasi budaya dan sikap masyarakat yang toleransi.
“Acara ini sebagai bukti akulturasi budaya yang kental, walaupun berbeda agama namun tetap saling menghormati dan saling mendukung,” sambungnya.
Salah satu masyarakat Kota Semarang, Makcik turut meramaikan Dugderan dengan membuka stan untuk berjualan.
“Kami membuka stand di stand Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengikuti ataupun meramaikan acara Dugderan di Kota Semarang,” tuturnya.
Reporter: Niliyal Mahiro