
Dalam kehidupan ini, manusia memiliki kebutuhan dan keinginan yang harus dipenuhi. Dari sinilah munculnya masalah sehingga perlu untuk diselesaikan. Berbagai masalah ini harus diselesaikan untuk menunjang keberlangsungan hidup manusia yang majemuk dalam berbagai bidang. Baik itu sosial, humaniora, sains, kesehatan, hukum dan lainnya.
Sebagai manusia yang utuh dalam menduduki perannya di bumi ini, manusia bisa menjadi bagian dari pembuat masalah atau menjadi bagian dari solusi masalah kehidupan yang ada. Hal itu tergantung pada bagaimana cara pandang atau paradigma orang tersebut dalam memandang kehidupan dan perannya di muka bumi ini.
Bagi dosen, memiliki tugas berupa Tri Dharma Perguruan Tinggi (Tri Dharma PT), yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya pada bidang pendidikan, setiap dosen memiliki standar atau aplikasi yang berbeda-beda.
Ada sebagian dosen yang melaksanakan pengajaran hanya semata menyelesaikan tugas administrasi sebagai dosen. Selain itu, ada juga dosen yang melaksanakan tugas pengajaran dengan mempertimbangkan target akan menjadi apa kelak mahasiswa yang telah diajar, apa manfaat yang diberikan kepada masyarakat luas oleh mahasiwa yang telah diajar dan akan menduduki peran seperti apa mahasiswa dalam kehidupan bermasayrakat.
Dalam bidang penelitian, setiap dosen wajib melakukan penelitian sebagai wujud tugas pokoknya dalam Tri Dharma PT. Ada sebagian dosen yang melakukan penelitian hanya untuk lulus secara administrasi dari tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Berbeda dengan dosen yang visioner, dia akan melakukan penelitian untuk menyelesaikan problematika dan menciptakan inovasi bagi kehidupan masyarakat. Dalam bidang apa masyarakat butuh untuk ditolong dalam menyelesaikan masalahnya, disanalah dia hadir untuk merumuskan solusi terbaik untuk menyelesaikannya.
Dalam bidang pengabdian masyarakat, disinilah banyak peluang dapat diambil dalam melaksanakan salah satu Tri Dharma PT ini. Misalnya, bersinergi dengan lembaga sosial dalam bidang ilmu terkait yang berkiprah di masyarakat. Dalam bidang ini dosen juga berperan untuk memberikan solusi bagi permasalan yang ada di masyarakat.
Paradigma Unity Of Sciences
Unity of Sciences merupakan pandangan yang menyatukan ilmu-ilmu pengetahuan tanpa menegaskan satu dari yang lainnya. Dimana semua bidang ilmu memiliki domain tersendiri dan bisa saling bersinergi dengan ilmu lainnya.
Di UIN Walisongo Semarang memiliki konsep unity of sciences. Dalam unity of sciences memiliki lima prinsip, yaitu integrasi, kolaborasi, dialektika, prospektif, dan pluralistik. Konsep tersebut berperan dalam mengerahkan seluruh kemampuan dalam bidang ilmu yang dimiliki untuk menyelesaikan seluruh problematika masyarakat dalam bidang terkait.
Dimanakah Anda sekarang, menjadi bagian dari solusi kehidupan manusia atau menjadi bagian masalah? Menjadi dosen yang visioner yang berperan dalam menyelesaikan problematika umat ataukah sebaliknya? Itulah pilihan dalam kehidupan kita ini yang akan menentukan peran dan sikap kita dalam bermasyarakat. Jadi, kalau kalian ingin mengubah dunia, maka ubahlah paradigma hidupmu untuk berkhidmah pada umat manusia.
Penulis: Ira Nailas Sa’adah, M.Si.
Dosen Fakultas Sains dan Teknologi (Staff Ahli LP2M UIN Walisongo Semarang)