Usai memutuskan pilihan menyandang status sebagai mahasiswa baru, secara tidak langsung mereka harus siap menerima segala konsekuensinya.
Mulai dari sikap kemandirian, keprihatinan, hingga model pergaulan adalah beberapa rintangan yang bakal dihadapi. Dan mau tak mau, suka tak suka, mereka ‘dipaksa’ menjalani hari-hari baru sebagai mahasiswa
Ini jelas hal baru yang belum pernah ditemui sebelumnya. Di tanah perantauan inilah, mahasiswa baru akan diuji ketahanan serta kegigihannya dalam menggeluti dunia keilmuan di tengah godaan kemajuan zaman.
Namun, selain permasalahan tersebut, ada beragam masalah lain yang mulai mengantri untuk diselesaikan. Sejumlah masalah itu harus disikapi sejak dini sebagai langkah antisipasi kekacauan di hari-hari mendatang.
Berikut ini beberapa permasalahan yang biasanya menghantui mahasiswa baru:
Sulit beradaptasi
Lingkungan yang baru adalah tantangan pertama yang akan dihadapi mahasiswa baru. Mereka harus bisa beradaptasi untuk mengikuti kultur budaya lingkungan setempat. Terlebih lagi, lingkungan belajar di dalam kampus.
Pada beberapa kasus, banyak mahasiswa baru sulit beradaptasi dengan lingkungan baru. Alhasil, mereka menjadi mengasingkan diri dari iklim kehidupan kampus dan memilih pulang cepat menuju indekos tercinta.
Tingkat keberhasilan adaptasi seseorang memang berbeda. Namun, seiring berjalannya waktu, mahasiswa akan menyesuaikan diri dengan dunia baru yang sudah dipilih. Dan akan biasa menjalani kehidupannya menjadi mahasiswa.
Bingung memilih organisasi
Tak banyak dari mahasiswa baru yang benar-benar siap untuk membagi waktu kuliah dengan waktu di organisasi. Selain membutuhkan proses adaptasi, mahasiswa baru lebih condong mengedepankan prinsip melu kancane.
Prinsip melu kancane terlihat jelas ketika beragam organisasi intra maupun ekstra kampus, berlomba-lomba ‘menghias diri’ untuk menarik minat mahasiswa baru.
Dalam konteks ini artinya, mahasiswa baru masih bingung dalam memilih organisasi. Atau sekedar mendapat wejangan dari rumah untuk mengikuti organisasi yang sudah direncanakan sebelumnya, tanpa tahu visi misi dan roadmap organisasi tersebut.
Gaya berpakaian
Tidak bisa dipungkiri gaya berpakaian bisa menjadi masalah bagi mahasiswa baru. Biasanya, mereka akan sibuk memilih setelan pakaian yang hendak digunakan ketika duduk pertama kali di dalam kelas perkuliahan. Terlebih lagi, mereka akan diperlihatkan ragam gaya berpakaian mahasiswa yang sudah lama menjadi warga kampus.
Alhasil, tidak sedikit dari mereka yang mengubah gaya berpakaian antara sebelum dan sesudah menjadi mahasiswa. Akan tetapi, tidak semua mahasiswa baru begitu mendewakan pakaian dalam mengikuti perkuliahan dengan tetap tampil sederhana namun sopan.
Belajar menjadi anak rantau
Jauh dari rumah adalah hal paling epick yang dirasakan oleh mahasiswa baru. Jika sebelumnya hanya pergi pagi, siang sudah di rumah dan sejumlah masakan tersedia di meja makan, kini pemandangan itu tak berlaku bagi anak rantau.
Anak rantau benar-benar dituntut untuk bisa membagi waktu dan menjaga diri sendiri hingga menyiapkan kebutuhan pribadi secara mandiri.
Sebagai anak rantau pemula, terkadang penyakit yang sering kambuh adalah keinginan untuk pulang ke daerah asal sebagai moodboster. Biasanya, hal itu terjadi dalam kurun waktu dua minggu sekali.
Sistem belajar yang baru
Tidak seperti waktu SMA, proses pembelajaran di dunia perkuliahan berbeda 360 derajat. Jika dulu masih bergantung pada penjelasan guru, kini sebagai mahasiswa dituntut untuk mandiri mencari bahan pembelajaran.
Dosen di kelas hanya berperan sebagai penjelas dan penengah proses belajar. Selebihnya, adalah tugas mahasiswa untuk mengeksekusi materi diskusi yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Jika dalam satu kelas minim interaksi, biasanya beberapa dosen akan memaksa mahasiswa untuk bertanya. Dengan imbalan, mahasiswa akan mendapat nilai bagus dalam keaktifan di kelas.
Nah, itulah kiranya lima permasalahan yang sering menghantui mahasiswa baru. Kini, sudah saatnya merubah pola hidup sebagai mahasiswa dan menyiapkan strategi serta rencana jauh-jauh hari.
Penulis: Ramadhani S. Wahyuni