• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Jumat, 20 Juni 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Mediokritas dalam Gejala Popularisme-Populisme Islam

Redaksi SKM Amanat by Redaksi SKM Amanat
6 tahun ago
in Mimbar
0

Baca juga

Dilema Agama dan Etika

Jarang Diketahui, Inilah 5 Tradisi Unik Saat Lebaran di Indonesia

Paradigma Terhadap Tri Dharma PT dan Unity of Sciences

Sumber foto: www.indoprogress.com

“Seorang khusyu’ tapi bodoh itu bahaya.
Ibadah justru bisa melayani nafsu belaka.”

Menanjaknya gairah pengamalan ajaran Islam di Indonesia dewasa ini justru dibarengi dengan pendangkalan pengetahuan keislaman. Islam dianjurkan dengan pemahaman yang sempit dan biasa. Kompleksitas dan universilatas ajaran Islam diperas menjadi praktik-praktik keagamaan identik dengan nalar keseragaman.

Kiranya “yang biasa”, “rata-rata”, atau “tengah-tengah” itu disebut mediokritas. Ialah oposisi dari tradisi berpikir mendalam. Antropologi melabelinya sebagai kebalikan dari budaya tinggi.

Ini adalah kultur di mana kelompok-kelompok melanggangkan inferioritas pemikiran. Kelanggengan ini terus terjaga karena pemikiran di kalangan medioker dirasa nyaman untuk gaya hidup mereka.

Kompleksitas dan universalitas ajaran Islam diperas menjadi identitas khas sesuai spirit komunitas. Pandangan terhadap liyan menjadi serba hitam-putih. Pemikiran keagamaan cenderung mengeksklusi kelompok lain.

Media dan Pasar: Popularisme-Populisme

Kehadiran teknologi informasi dewasa ini, khususnya media sosial, membentuk iklim berislam dalam nuansa popularisme. Islam dikonstruksi bercitarasa rendah yang kemudian dibentuk menjadi selera massa. Suksesor terbesar dari agenda popularisme Islam adalah para “pemodal” yang menguasai kanal informasi baik di media sosial maupun media massa.

Munculnya idiom-idiom khusus seperti hijrah, kaffah, syar’i, antiriba, dsj mengindikasikan gejala mediokritas dalam memahami Islam. Idiom-idiom tersebut merupakan ilustrasi dari suatu ekspresi kalangan muslim yang semangat berislamnya menggebu.

Orang memakai jilbab menyebut dirinya hijrah. Orang istiqomah mengaji di youtube menyebut jalannya menuju kaffah. Cukup dengan begitu dia bisa melakukan bullying dan judging terhadap teman-temannya yang dipandang “belum hijrah”.

Seturut itu pemandangan atas sistem sosial menjadi berubah. Negara dan pemerintah dipandang taghut. Lembaga-lembaga negara dipandang bekerja dengan jalan penuh aniaya kepada publik. Lembaga-lembaga keuangan dipandang lumbung riba.

Pada suasana sedemikian, media pun bekerja dalam pola performatifitas yang intens. Pemahaman keagamaan yang pas-pasan dihadirkan terus-menerus kepada publik. Dai bercorak “ustadz kaleng-kaleng” dipromosikan hingga publik media akrab. Kebenaran terbentuk dari keacapan kehadiran konten-konten yang berkualitas rata-rata itu.

Bersamaan dengan itu, gejala populisme Islam muncul. Ia hadir kentara dalam idiom-idiom pembela islam, pembela agama, jihad fi sabilillah. Kolaborasi antara kepentingan politik, kapitalisme, dan idealis-militan telah menyuburkan populisme Islam yang selalu hendak mengatakan segala gerak-tindakan adalah demi Islam.

Kita patut curiga di balik gerakan popularisme dan populisme Islam itu tersulubung beragam agenda. Mulai dari agenda pasar kapital hingga kepentingan politik, juga para pembonceng yang diuntungkan: islamis militan.

Wallahu a’lam!

Penulis: Musyafak

(Staf di Balai Litbang Agama Semarang)

  • 2SHARE
  • 0
  • 2
  • 0
  • 0
Tags: hijrahjihadmediokrasi agamamediokritaspopularisme-populisme
Previous Post

Hasil Pemilu dan Kedewasaan Kita

Next Post

Jangan Jadikan Ramadan Sebagai Alasan Untuk Bermalas-malasan

Redaksi SKM Amanat

Redaksi SKM Amanat

Surat Kabar Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Untuk mahasiswa dengan penalaran dan takwa.

Related Posts

Agama dan etika, Transplantasi organ tubuh, Hukum transplantasi organ, Sejarah Transplantasi organ, Etika transplantasi organ, Penyalahgunaan transplantasi organ
Mimbar

Dilema Agama dan Etika

by Revina Annisa Fitri
24 April 2024
0

...

Read more
Tradisi lebaran di Indonesia, Tradisi saat lebaran, Tradisi lebaran orang Indonesia, Tradisi unik saat lebaran, Idul Fitri,

Jarang Diketahui, Inilah 5 Tradisi Unik Saat Lebaran di Indonesia

11 April 2024
https://id.pinterest.com

Paradigma Terhadap Tri Dharma PT dan Unity of Sciences

17 Januari 2020
(Sumber foto: tampang.com)

Menjadi Pribadi yang Sehat Jasmani dan Rohani

14 Januari 2020
dok.internet

Meneladani Toleransi Rosul

23 Maret 2019

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Asupan Instastory, Fenomena Kesibukan Palsu, Fake Busy, Kesibukan Palsu Mahasiswa, Kesibukan Palsu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

30 Mei 2025
SEMA FDK, Diskusi Terbuka FDK, FDK UIN Walisongo, Diskusi Mahasiswa, UIN Walisongo

SEMA FDK Gelar Diskusi Terbuka Ajak Mahasiswa Melek Politik

28 Mei 2025
wisudawan terbaik febi, qonita nurun nima, febi uin walisongo, wisuda uin walisongo, uin walisongo, wisuda ke-96

Raih Wisudawan Terbaik FEBI, Qonita Nurun Pegang Prinsip Nilai Mata Kuliah Minimal B

25 Mei 2025
Parkir Mahasiswa, Parkir Mahasiswa Mahad, Parkir Semrawut, Parkir Liar, Mahad UIN Walisongo

Minimnya Lahan Sebabkan Parkir Mahasiswa Mahad UIN Walisongo Semrawut

5 Juni 2025
Load More

Trending News

  • UIN Walisongo, Beasiswa UIN Walisongo, Bantuan Pendidikan, Beasiswa S1, Syarat Beasiswa

    UIN Walisongo Sediakan 9 Beasiswa dan Bantuan Pendidikan bagi Mahasiswa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terinspirasi Pemikiran Socrates, Antarkan Iffah Raih Predikat Wisudawan Terbaik FUHUM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Informasi Kembalinya Sistem Parkir Berbayar di UIN Walisongo, Kabag Umum: Masih Wacana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua FORMAKIP UIN Walisongo Pastikan Tidak Ada Pemotongan Biaya Living Cost

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend