Langkahku gemetar di lorong kegelapan,
Menyatu dengan seruan yang merayap dalam hening,
Ketakutan merajai setiap napas,
Aku, labirin dalam kekosongan.
Di dunia tanpa warna, aku hanyalah bayangan,
Dilanda pertanyaan tanpa jawaban,
Apakah aku tercipta, atau hanya ilusi?
Dalam tarian kesendirian, aku terhanyut, terombang-ambing dan kehilangan kendali.
Bisikan-bisikan terdengar dari kejauhan,
Mereka menertawakan keniscayaan yang aku anggap ketidakpastian,
Dalam sinar cahaya mereka menuai kebahagiaan,
Sementara aku, terperangkap dalam gusar, begitu gelap dan membingungkan.
Dentuman berdenyut di kepala,
Seperti bayi yang meronta dalam pikiranku,
Aku terjebak kegelisahan penuh sedu
Memperjuangkan waktu yang hanya membisu
Dalam dunia yang kosong, aku mencari validasi,
Merindukan kilau cahaya di ujung terowongan,
Namun, antrean kekecewaan hanya melambai,
Dan aku terhanyut dalam riak gelombang yang tak berkesudahan.
Semarang, 18 April 2024
Ahmad Kholilurrokhman (Warga Kampoeng Sastra Soeket Teki)