
Amanat.id- Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mengadakan Stadium General dengan tema “Perempuan dan Kepemimpinan Multisektor: dari Parlemen ke Gerakan Akar Rumput” di Auditorium II Kampus 3, Jumat (10/10/2025).
Acara tersebut menghadirkan Sekretaris Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Semarang, Dyah Ratna Harimurti sebagai pembicara.
Dalam pemaparannya, Dyah menjelaskan perempuan memiliki kemampuan dan karakteristik yang kuat dalam memimpin, serta dapat menjadi barometer dalam kehidupan sosial dan organisasi.
“Perempuan itu barometer di rumahnya masing-masing. Ketika memimpin, mereka memiliki kelebihan dan nilai plus yang lebih baik dari laki-laki,” ujarnya.
Menurut Dyah, kepemimpinan perempuan memiliki kelebihan daripada laki-laki karena didukung oleh empati, disiplin, dan kemampuan berkolaborasi yang baik.
“Kekuatan kepemimpinan perempuan terletak pada empati yang tinggi dan cara berpikir yang strategis. Walaupun memimpin dengan hati, namun perempuan tetap tegas dalam tindakan,” terangnya.
Dyah mengatakan perempuan masih menghadapi berbagai tantangan mulai dari beban ganda hingga anggapan tidak layak memimpin.
“Perempuan seringkali dipandang kurang cocok memimpin karena dinilai subkoordinat yang dimiliki perempuan lemah,” tambahnya.
Dyah melanjutkan, saat ini mulai banyak peluang terbuka dan ruang baru bagi perempuan untuk berkarya.
“Walaupun begitu saat ini banyak lembaga yang memberikan peluang terbuka untuk perempuan. Ditambah kesetaraan gender mulai diakui dan banyak ruang baru di bidang digital maupun sosial,” titahnya.
Ia menekankan, perempuan juga perlu berani terjun ke politik untuk memperjuangkan kebutuhan dan kepentingan sesama perempuan.
“Ketika kita ingin memperjuangkan hak perempuan yang lain, salah satu caranya dengan kita harus terjun ke politik, karena yang paling memahami perempuan adalah perempuan itu sendiri,” terangnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kepemimpinan multisektor adalah kepemimpinan lintas bidang, mulai dari pemerintah, dunia usaha, sosial dan budaya.
“Multisektor adalah semua bidang atau semua peran. Perempuan bisa memimpin di lintas bidang, mulai dari pemerintah, dunia usaha, sosial dan budaya. Perempuan bisa memimpin di semua sektor tersebut,” ujarnya.
Dyah mengungkapkan bahwa kepemimpinan perempuan multisektor sudah banyak terjadi bahkan hingga tingkat parlemen.
“Kepemimpinan perempuan sekarang sudah ada di multisektor, mulai dari menteri, kuota DPR yang kuotanya 30 persen, Ketua partai, semuanya ada,” tuturnya.
Reporter : Kholifatim Muallimah (Cakruma 2025)
Editor: Meyra Karunia Putri