
Amanat.id – Biasanya limbah jagung dinilai barang yang tidak berguna dan dibuang begitu saja. Namun di Dukuh Putatsari Desa Sidorejo Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) posko 51 UIN Walisongo, mensosialisasikan pemanfaatan rambut jagung menjadi teh yang diikuti oleh anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan kader Posyandu, Rabu (19/02/2020).
Ketua panitia sosialisasi Nuzulia Mutiara Ramadhiani mengatakan, hal yang mendasari acara sosialisasi tersebut karena melihat adanya potensi lokal Desa Sidorejo berupa jagung.
“Sebelum KKN kita sudah melakukan observasi, dan kita mendapatkan data jika Desa Sidorejo memiliki potensi lokal berupa jagung. Untuk itu kita mengkreasikan rambut jagung kita olah menjadi teh,” papar mahasiswi asal Palembang tersebut.
Ia juga menambahkan, timnya harus memberikan terobosan baru untuk Desa Sidorejo dengan memanfaatkan limbah jagung.
“Kita sebenarnya ingin memanfaatkan limbah dari jagung, yang mana kulit dan rambutnya memang tidak berharga dan biasanya dibuang begitu saja. Padahal jika kita berinovasi dan berkreasi dapat menjadi pemasukan,” tambah mahasiswi jurusan Ekonomi Islam itu.
Hal tersebut mendapatkan dukungan yang positif dari salah satu anggota PKK sekaligus kader Posyandu Idayu Retnani. Menurutnya, sosialisasi tersebut sangat menginspirasi ibu-ibu rumah tangga, terutama dalam hal pembuatan teh.
“Setiap hari kita kan tidak terlepas dari minum teh. Dengan inovasi teh rambut jagung ini dari segi ekonomi kan bisa mengirit. Kalau pun dikembangkan dapat menjadi usaha kecil-kecilan dan menambah pendapatan,” kata wanita yang akrab dipanggil Yayuk.
Reporter : Naili Istiqomah