Amanat.id- Pasca pelaksanaan UIN Walisongo Bersholawat pada Jumat (30/9), Lapangan Utama Kampus 3 UIN Walisongo tampak dipenuhi sampah hingga Senin (3/10/2022).
Beberapa mahasiswa mengeluhkan sampah yang berserakan di lapangan. Salah satunya Siti Nur Aini. Ia menyayangkan sampah yang tidak dikelola dengan baik.
“Sebaiknya para hadirin, yang menggunakan tempat duduk (red. kardus atau koran) itu sebaiknya diambil lalu diletakkan di tempat yang seharusnya. Bukan malah meninggalkan sampah dan membuatnya berserakan seperti itu, Ya, sayang saja, acara sebagus itu tapi harus meninggalkan sampah yang benar-benar menjijikkan,” ucapnya.
Arya, salah satu anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Walisongo Pecinta Alam (Mawapala) memberi pesan kepada para jamaah UIN Walisongo Bersholawat bahwa sampah merupakan tanggung jawab bersama.
“Sampah adalah tanggung jawab bersama, tetapi kalo begini, ya, kita tidak bisa apa-apa juga, paling-paling bersihkan yang sekitar basecamp,” katanya.
Salah satu petugas kebersihan kampus, Marsono menuturkan jika acara UIN Walisongo Bersholawat membuat jumlah sampah lebih dari dua kali lipat dari biasanya.
“Kalau hari-hari biasanya hanya satu sampai satu setengah dustbin (red. tempat sampah), hari Senin itu bisa 2—3 dustbin. Apalagi tambah ada acara di lapangan kemarin malah tambah ekstra lagi,” ujarnya.
Marsono merasa terbebani karena keterbatasan waktu dan jumlah pekerja.
“Kalau bisa, ya, mawas diri. Jadi, kalau bisa untuk sampah-sampah dibawa, lalu dibuang di tempat sampah. Karena untuk pekerja kita juga terbatas kalau untuk membersihkan semuanya,” keluhnya kepada tim Amanat.id..
Reporter: Muzayanatussalamah
Editor: Ave