• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Minggu, 5 Februari 2023
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Belajar Merawat Budaya Ala Si Jenius dari Timur

Saat itu, julukannya yang sangat terkenal adalah "si jenius dari timur", sebab Ia mampu menguasai lebih dari 35 bahasa dan juga dikenal sebagai pengajar, dokter, dan ahli kebatinan.

Muhamad syamsul ma arif by Muhamad syamsul ma arif
2 tahun ago
in Artikel
0
Ilustrasi Sosrokartono (Sumber Ayosemarang.com)

Siapa sih si jenius dari timur itu?

Dia adalah R.P.M Sosrokartono, kakak dari sang pelopor emansipasi wanita Indonesia, R.A Kartini, yang juga dikenal sebagai seorang jurnalis di The New York Heralde Tribune pada perang dunia pertama. Saat itu, julukannya yang sangat terkenal adalah “si jenius dari timur”, sebab ia mampu menguasai lebih dari 35 bahasa dan juga dikenal sebagai pengajar, dokter, dan ahli kebatinan.

Kelebihan tersebut tidak semua orang mampu memiliki. Sosrokartono, di zaman yang masih tradisional, tidak seperti sekarang, ia telah mampu melampaui ketidakmungkinan-ketidakmungkinan, menjadi sebuah kelebihan atau prestasi yang mana hal tersebut tentu dapat diambil hikmah dan pembelajaran oleh siapapun yang membaca tentang dirinya.

Salah satu pemikiranya yang masih relevan hingga saat ini adalah tentang persoalan agama dan budaya. R.P.M Sostrokartono mengatakan, dengan bahasa jawa, ingkang tansah kulo mantepi, agami kulo lan kejawen kulo. Ingkang bab kaleh puniko engkang kulo luhuraken, yang artinya; yang selalu saya mantapkan, agama saya kejawen saya. Kedua hal tersebut yang saya luhurkan.

Urgensi merawat warisan budaya

Baca juga

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

Bahaya Flexing di Media Sosial

Perkembangan zaman yang sangat pesat telah mampu merubah segalanya, khususnya merubah apa yang kita pernah miliki, maksudnya di sini adalah warisan budaya. Hingga hal tersebut kini membuat orang sering menyebut zaman ini adalah zaman edan, karena harta berharga (warisan budaya) tersebut telah disia-siakan oleh pemiliknya sendiri (manusia Indonesia zaman sekarang).

Fenomena ini bukan hanya terjadi di kota saja, bahkan sudah merabah ke pelbagai pelosok desa. Salah satu contohnya adalah “gotong royong”. Masyarakat yang sudah dimanjakan dengan teknologi informasi telah secara tidak sadar merubah pola pikir dan pola tindakan kita menjadi individual, yakni meninggal kebersamaan sosial.

Media sosial menjadi salah satu faktor begitu mudahnya mendapatkan informasi yang pada faktanya tak selamnya menjadi nilai positif, apalagi hal itu diterima oleh orang yang belum bisa menyikapi suatu persaoalan. Akibatnya, banyak masyarakat, khususnya generasi muda saat ini banyak meniru budaya Barat dan meninggalkan budaya lokal.

Pengaruh buruk yang sudah kita lihat saat ini adalah cara berpenampilan dan pergaulan. Dalam berpenampilan misalnya anak muda saat ini lebih suka yang serba terbuka, rok mini jeans, sobek-sobek, rambut pirang, telinga bertindik, dan lain-lain.

Dalam hal pergaulan anak muda saat ini seakan tak meiliki batas, norma budaya dan agama sudah tak di acuhkan lagi, terbukti dengan perilaku tersebut banyak ditemukan anak tanpa bapak, hamil di luar nikah, dan banyak gadis sudah tak perawan.

Di sini, nilai luhur yang menjadi warisan yang seharusnya kita jaga justru kita mengacuhkannya.

Keep culture Sosrokartono

Pesan dari R.P.M Sostrokartono dalam ungkapan jawanya yang disebutkan di atas, tampak kontekstual dengan apa yang terjadi sekarang, ia memberi sebuah teladan tentang menghargai nilai dan budaya. Bahkan dikisahkan ia selalu menggunakan pakaian lurik khas jawa.

Pelestarian budaya menjadi hal yang sangat penting, dikarnakan budaya adalah identitas suatu bangsa, ada ungkapan yang mengatakan bahwa siapa yang tak mengenal budayanya berarti ia tak mengenal bangsanya.

Jika kita melihat bahwa faktor terbesar dari lunturnya budaya lokal adalah salah satunya karena globalisasi, maka hal itu menjadi tugas kita bersama untuk tetap melestarikan warisan nilai-nilai budaya meski globalisasi tak bisa ditolak lagi. Begitu.

Penulis: Syamsul

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: Kakak kartiniSi jenius dari timurSosrokartono
Previous Post

UIN Walisongo Raih Penghargaan MURI Konferensi Virtual Internasional Lintas Negara Terbanyak

Next Post

Ketika Manusia Menjadi Proyek Industri

Muhamad syamsul ma arif

Muhamad syamsul ma arif

Related Posts

cancel culture di media sosial
Artikel

Pergeseran Makna Cancel Culture di Media Sosial

by Redaksi SKM Amanat
6 Desember 2022
0

...

Read more
ngeri-ngeri sedap komunikasi anak dan orang tua

Ngeri-Ngeri Sedap: Pentingnya Komunikasi dalam Keluarga

1 Desember 2022
flexing di media sosial

Bahaya Flexing di Media Sosial

13 November 2022
perdebatan di media sosial

Saat Celetukan Ringan di Media Sosial Menjadi Perdebatan Panjang

2 November 2022
cancel culture

Maraknya Tren “Cancel Culture”; Seberapa Parahkah?

31 Oktober 2022

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Jurnalisme Data UIN Walisongo

Pentingnya Jurnalisme Data, Amcor UIN Walisongo Fasilitasi LPM untuk Ikut Pelatihan

31 Januari 2023
FISIP UIN Walisongo

Keluarga Mahasiswa Korban Penipuan Berharap Dapat Bantuan Dari Kampus

5 Januari 2023
Wisuda UIN Walisongo

Kantongi Berbagai Respon atas Diundurnya Jadwal Wisuda UIN Walisongo 

20 Januari 2023
Pelantikan DEMA UIN Walisongo

Studium General DEMA UIN Walisongo, Aziz Hakim Bahas Implementasi Mahasiswa Aktivis

1 Februari 2023
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2024 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend