• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Minggu, 17 Januari 2021
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Belajar Merawat Budaya Ala Si Jenius dari Timur

Saat itu, julukannya yang sangat terkenal adalah "si jenius dari timur", sebab Ia mampu menguasai lebih dari 35 bahasa dan juga dikenal sebagai pengajar, dokter, dan ahli kebatinan.

Muhamad syamsul ma arif by Muhamad syamsul ma arif
4 bulan ago
in Artikel
0
Ilustrasi Sosrokartono (Sumber Ayosemarang.com)

Siapa sih si jenius dari timur itu?

Dia adalah R.P.M Sosrokartono, kakak dari sang pelopor emansipasi wanita Indonesia, R.A Kartini, yang juga dikenal sebagai seorang jurnalis di The New York Heralde Tribune pada perang dunia pertama. Saat itu, julukannya yang sangat terkenal adalah “si jenius dari timur”, sebab ia mampu menguasai lebih dari 35 bahasa dan juga dikenal sebagai pengajar, dokter, dan ahli kebatinan.

Kelebihan tersebut tidak semua orang mampu memiliki. Sosrokartono, di zaman yang masih tradisional, tidak seperti sekarang, ia telah mampu melampaui ketidakmungkinan-ketidakmungkinan, menjadi sebuah kelebihan atau prestasi yang mana hal tersebut tentu dapat diambil hikmah dan pembelajaran oleh siapapun yang membaca tentang dirinya.

Salah satu pemikiranya yang masih relevan hingga saat ini adalah tentang persoalan agama dan budaya. R.P.M Sostrokartono mengatakan, dengan bahasa jawa, ingkang tansah kulo mantepi, agami kulo lan kejawen kulo. Ingkang bab kaleh puniko engkang kulo luhuraken, yang artinya; yang selalu saya mantapkan, agama saya kejawen saya. Kedua hal tersebut yang saya luhurkan.

Urgensi merawat warisan budaya

Baca juga

Mencari Arti Bahagia dalam Sebuah Keluarga

Tindakan Body Shamming Tak Layak Jadi Bahan Guyonan

Menguatkan Kembali Budaya Literasi Era Digital 

Perkembangan zaman yang sangat pesat telah mampu merubah segalanya, khususnya merubah apa yang kita pernah miliki, maksudnya di sini adalah warisan budaya. Hingga hal tersebut kini membuat orang sering menyebut zaman ini adalah zaman edan, karena harta berharga (warisan budaya) tersebut telah disia-siakan oleh pemiliknya sendiri (manusia Indonesia zaman sekarang).

Fenomena ini bukan hanya terjadi di kota saja, bahkan sudah merabah ke pelbagai pelosok desa. Salah satu contohnya adalah “gotong royong”. Masyarakat yang sudah dimanjakan dengan teknologi informasi telah secara tidak sadar merubah pola pikir dan pola tindakan kita menjadi individual, yakni meninggal kebersamaan sosial.

Media sosial menjadi salah satu faktor begitu mudahnya mendapatkan informasi yang pada faktanya tak selamnya menjadi nilai positif, apalagi hal itu diterima oleh orang yang belum bisa menyikapi suatu persaoalan. Akibatnya, banyak masyarakat, khususnya generasi muda saat ini banyak meniru budaya Barat dan meninggalkan budaya lokal.

Pengaruh buruk yang sudah kita lihat saat ini adalah cara berpenampilan dan pergaulan. Dalam berpenampilan misalnya anak muda saat ini lebih suka yang serba terbuka, rok mini jeans, sobek-sobek, rambut pirang, telinga bertindik, dan lain-lain.

Dalam hal pergaulan anak muda saat ini seakan tak meiliki batas, norma budaya dan agama sudah tak di acuhkan lagi, terbukti dengan perilaku tersebut banyak ditemukan anak tanpa bapak, hamil di luar nikah, dan banyak gadis sudah tak perawan.

Di sini, nilai luhur yang menjadi warisan yang seharusnya kita jaga justru kita mengacuhkannya.

Keep culture Sosrokartono

Pesan dari R.P.M Sostrokartono dalam ungkapan jawanya yang disebutkan di atas, tampak kontekstual dengan apa yang terjadi sekarang, ia memberi sebuah teladan tentang menghargai nilai dan budaya. Bahkan dikisahkan ia selalu menggunakan pakaian lurik khas jawa.

Pelestarian budaya menjadi hal yang sangat penting, dikarnakan budaya adalah identitas suatu bangsa, ada ungkapan yang mengatakan bahwa siapa yang tak mengenal budayanya berarti ia tak mengenal bangsanya.

Jika kita melihat bahwa faktor terbesar dari lunturnya budaya lokal adalah salah satunya karena globalisasi, maka hal itu menjadi tugas kita bersama untuk tetap melestarikan warisan nilai-nilai budaya meski globalisasi tak bisa ditolak lagi. Begitu.

Penulis: Syamsul

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: Kakak kartiniSi jenius dari timurSosrokartono
Previous Post

UIN Walisongo Raih Penghargaan MURI Konferensi Virtual Internasional Lintas Negara Terbanyak

Next Post

Ketika Manusia Menjadi Proyek Industri

Muhamad syamsul ma arif

Muhamad syamsul ma arif

Related Posts

Tangkapan layar film nanti kita cerita tentang hari ini (dok.istimewa)
Sinema

Mencari Arti Bahagia dalam Sebuah Keluarga

by Nur Aeni Safira
21 Desember 2020
0

...

Read more
Sumber ilustrasi: Waldeneatingdisorders.com

Tindakan Body Shamming Tak Layak Jadi Bahan Guyonan

18 Desember 2020
Sumber ilustrasi: komunikasulut.com

Menguatkan Kembali Budaya Literasi Era Digital 

2 Desember 2020
Sumber foto: popular-world.com

Ini Alasan Mengapa Wanita Lebih Sering Menangis

2 Desember 2020
Sumber foto: pixabay.com

Tips Menghindari Kebiasaan Tsundoku Buku

1 Desember 2020

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini

Inilah 39 Daftar Prodi dan Status Akreditasi UIN Walisongo 2019

20 Maret 2019

7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

6 Maret 2018
Suasana Mahad Walisongo yang berada di kampus 2 UIN Walisongo  Semaran (Doc. Amanat)

Ini 11 Pondok Pesantren Dekat UIN Walisongo

12 Juli 2018
Gedung UIN Walisongo (Sumber: www.walisongo.ac.id)

Ini Daftar Prodi dan Daya Tampung Jalur SPAN-PTKIN 2019 UIN Walisongo

27 Januari 2019
Load More
Amanat.id

Copyright © 2012-2020 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2020 Amanat.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Send this to a friend