• Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Kamis, 11 September 2025
  • Login
Amanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result
Amanat.id

Raja Jawa

by Faisa Dian Kresna
4 hari ago
in Esai, Artikel
0
Raja Jawa, Makna Raja Jawa, Joko Widodo, Sejarah Raja Jawa, Istilah Raja Jawa
Ilustrasi Sultan Agung, raja dari Kerajaan Mataram yang berkuasa pada tahun 1613-1646, (kurusetra.republika.co.id).

“Raja Jawa ini kalau kita main-main, celaka kita”.

Begitulah petuah Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia dalam pidatonya saat Musyawarah Nasional ke-XI Partai Golkar yang kemudian menjadi sorotan publik di media sosial pada Agustus 2024.

Menanggapi ungkapan tersebut, Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Said Didu dalam orasinya saat aksi demonstrasi di Gedung MK Jakarta Pusat, memaknai istilah Raja Jawa sebagai ungkapan yang sengaja digunakan Bahlil untuk menyebut Joko Widodo.

Ada juga respons publik yang mengatakan bahwa Raja Jawa ditujukan untuk Presiden RI yang mayoritas berasal dari suku Jawa.

Namun, Bahlil mengatakan bahwa ungkapan Raja Jawa hanya sebagai candaan politik saja. Ia enggan menjelaskan lebih jauh maksud istilah tersebut.

Jika menilik makna etimologi, “Raja” berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti pemimpin. Sementara “Jawa” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dapat mewakili suku, pulau, dan bahasa. Istilah Raja mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-4 Masehi, ketika Kerajaan Tarumanegara, Kalingga, dan Mataram Kuno menyebut penguasanya sebagai “Raja”. Dilihat dari letaknya, kerajaan-kerajaan tersebut memang berada di pulau Jawa.

Baca juga

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

Sebenarnya tidak ada makna Raja Jawa secara khusus, selain makna harfiah atau istilahnya yang merujuk pada sistem feodal kerajaan di Jawa.

Adanya istilah Raja Jawa yang menggema dalam dunia politik, membuat pergeseran makna ini bukan hanya bentuk candaan politik seperti yang Bahlil ucapkan, tetapi juga dapat suatu sarkasme untuk mengkritik atau menyindir kepemimpinan saat ini.

Pergeseran makna Raja Jawa kemudian memberikan efek metafora berbentuk kritik terhadap demokrasi Indonesia yang dianggap tidak sepenuhnya terwujud.

Politik patronase, konsentrasi kekuasaan di tangan segelintir elit, praktik nepotisme, telah mencerminkan terjadinya perubahan persepsi dan simbolisasi pada kepemimpinan. Di mana kekuasaan berada di kendali otoritas tertentu, sementara prinsip-prinsip demokrasi semakin terabaikan.

Dalam konteks kekuasaan, filsuf asal Prancis, Michel Foucault berpendapat bahwa pergeseran makna seringkali mencerminkan perubahan dalam struktur kekuasaan dan diskursus dominan.

Artinya, suatu makna bukanlah sesuatu yang tetap melainkan selalu berada pada proses pembentukan dan pembongkaran tergantung dengan dinamika sosial.

Fenomena berubahnya suatu konotasi pada sebuah frasa adalah bagian alami dari perkembangan bahasa dan komunikasi. Menggambarkan bahwa semakin berkembangnya peradaban, manusia selalu menuju suatu kompleksitas yang dinamis.

Penulis: Faisa Dian Kresna

  • 0share
  • 0
  • 0
  • 0
  • 0
Tags: istilah raja jawajoko widodomakna raja jawaraja jawasejarah raja jawa
Previous Post

Kepala Ma’had Al Jami’ah UIN Walisongo Respon Keluhan Mahasantri, Mulai Pencurian hingga Minimnya Fasilitas

Next Post

Selamat Calon Wajah Baru SKM Amanat, Berikut Cakruma yang Berhasil Lolos Tes Tulis dan Wawancara

Faisa Dian Kresna

Related Posts

ita martadinata, pemerkosaan massal 1998, penulisan ulang sejarah indonesia, tragedi 1998, fadli zon
Nasional

Ita Martadinata dan Pemerkosaan Massal 1998: Fakta yang Dirabunkan dari Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

by Redaksi SKM Amanat
29 Juni 2025
0

...

Read moreDetails
Mencari Kebenaran, Pengetahuan Mitologi, Filosofi Esoteris, Freemasonry, Konspirasi Freemasonry

Mencari Kebenaran dalam Bongkahan Mitologi

18 Juni 2025
Tren Stecu, Dampak Tren Stecu, Fenomena Stecu, Praktik Budaya Digital, Stecu

Pakaian Perempuan dan Kesenangan Laki-laki dalam Tren Stecu-Stecu

8 Juni 2025
Asupan Instastory, Fenomena Kesibukan Palsu, Fake Busy, Kesibukan Palsu Mahasiswa, Kesibukan Palsu

Kehidupan Setengah Hati demi Asupan Instastory

30 Mei 2025
Emosi Pria, Maskulinitas Pria, Budaya Patriarki, Standar Maskulinitas, Bias Gender

Realitas Semu Emosi Pria

13 Mei 2025

ARTIKEL

  • All
  • Kolom
  • Mimbar
  • Rak
  • Sinema
  • Opini
Masjid Baiturrahman, Simpang Lima, Demo Semarang, Demo Ojol, Aksi Solidaritas Ojol

Gas Air Mata Masuk ke Halaman Masjid Baiturrahman Simpang Lima, Warga Alami Batuk dan Sesak

30 Agustus 2025
sema uin walisongo, pbak uin walisongo, pbak 2025, dema uin walisongo, uin walisongo, skm amanat

SEMA UIN Walisongo Klarifikasi Soal Penggunaan Foto Amanat Tanpa Izin di Pedoman PBAK 2025

13 Agustus 2025
Ma'had Al Jami'ah, Ma'had UIN Walisongo, Pencurian Ma'had, Fasilitas Ma'had, UIN Walisongo

Kepala Ma’had Al Jami’ah UIN Walisongo Respon Keluhan Mahasantri, Mulai Pencurian hingga Minimnya Fasilitas

5 September 2025
Wisudawan Terbaik FITK, Wisuda UIN Walisongo, Muhammad Fawaid, UIN Walisongo, FITK UIN Walisongo

Terinspirasi Konten Youtube, Fawaid Teliti Pola Asuh Keluarga Mualaf dan Raih Wisudawan Terbaik FITK

24 Agustus 2025
Load More

Trending News

  • DEMA UIN Walisongo, UKM UIN Walisongo, PBAK UIN Walisongo, UKM, PBAK

    UKM-U Blokir Jalan dan Cekcok dengan DEMA UIN Walisongo Akibat Kurang Maksimalnya Waktu Visit

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SEMA UIN Walisongo Klarifikasi Soal Penggunaan Foto Amanat Tanpa Izin di Pedoman PBAK 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertama Kali! Maba Kedokteran UIN Walisongo Antusias Ikuti PBAK 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Selamat! Berikut Cakruma 2025 yang Dinyatakan Lolos Seleksi Berkas dan Berhasil Lanjut Tahap Berikutnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Selamat Calon Wajah Baru SKM Amanat, Berikut Cakruma yang Berhasil Lolos Tes Tulis dan Wawancara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Atribut Ini Wajib Dikenakan Saat Wisuda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Amanat.id

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Navigasi

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Login
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
No Result
View All Result

Copyright © 2012-2026 Amanat.id

Send this to a friend