
Amanat.id– Mahasiswi Program Studi (Prodi) Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Roafa Nabila Mazin mendapatkan predikat wisudawan terbaik pada Wisuda ke-95 di Gedung Prof. TGK. Ismail Yaqub Kampus 3, Sabtu (8/2/2025).
Mahasiswi asal Jepara tersebut berhasil meraih Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,89 dengan judul skripsi “Trauma Perempuan Akibat Pelecehan Seksual di Ruang Publik (Studi di UPTD PPA DP3A Kota Semarang)”.
Alasan Roafa mengusung judul tersebut, karena maraknya kasus pelecehan seksual yang ramai diperbincangkan di media sosial.
“Saya mengambil judul tersebut, karena pada waktu itu banyak yang mengunggah di media sosial tentang kasus kekerasan seksual yang begitu marak terjadi di transportasi umum,” tuturnya saat diwawancarai oleh tim Amanat.id, Sabtu (8/2).
Bahkan, ia mengaku menyaksikan secara langsung orang terdekatnya menjadi korban pelecehan seksual.
“Saya juga pernah menyaksikan secara langsung orang terdekat saya mengalami pelecehan seksual yang berimbas orang itu mengalami gejala trauma sampai saat ini,” ujarnya.
Roafa menuturkan sempat kebingungan mengapa perempuan selalu menjadi objek pelecehan seksual.
“Kenapa selalu perempuan yang dilecehkan, apakah perempuan tidak seberharga itu,” katanya.
Dirinya menyayangkan pandangan masyarakat yang seringkali memojokkan posisi perempuan.
“Terkadang perempuan yang menjadi korban, sering disalahkan oleh masyarakat sebagai penggoda,” imbuhnya.
Dalam penyusunan skripsinya, Roafa menceritakan bahwa sempat kesulitan ketika merubah lokus penelitian dengan alasan tertentu.
“Salah satu kendala saya yaitu bergantinya lokus penelitian dengan alasan yang tidak dapat disebutkan karena menyangkut nama baik instansi,” jelasnya.
Roafa mengatakan bahwa dirinya aktif di organisasi internal, yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi.
“Cuma aktif di HMJ Sosiologi dan selama satu periode pernah jadi kepala departemen,” katanya.
Roafa mengatakan bahwa dirinya beberapa kali mengikuti kegiatan organisasi di luar kampus.
“Beberapa kali juga pernah ikut kegiatan luar kampus seperti Gerakan Mengajar Desa (GMD) Jawa Tengah, Duta Inspirasi Indonesia dan yang paling berkesan menjadi panelis Dhaka Media Summit Bangladesh 2024,” tuturnya.
Ia membeberkan kunci menjaga keseimbangan anatara akademik dan kegiatan organisasi adalah mengerjakan secara proporsional.
“Dua-duanya bisa jalan bersamaan mungkin karena saya tipikal orang yang multitasking, tidak ada yang diutamakan dan tidak ada yang di nomor duakan,” tegasnya.
Pada saat belajar, Roafa menyarankan agar menerapkan implementasi dan analisa dari materi yang telah dipelajari di ruang kelas.
“Perlunya implementasi dan analisis materi yang telah di pelajari di ruang kelas pada objek di sekitar kita,” tutupnya.
Reporter: Muhammad Geizka Arielta
Editor: Moehammad Alfarizy