
Amanat.id – Berbalut busana khas adat Jawa, Muhammad Alfikri bersama Dinda Anggita berjalan menuju panggung Kang Mas Denok UIN Walisongo Semarang yang berlangsung di Auditorium 2 Kampus III, Senin (24/4/2019).
Pasangan yang sebelumnya terpilih mewakili Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) tersebut, mampu menjadi Kang Mas Denok UIN Walisongo tahun 2019.
Dinda mahasiswa jurusan Manajemen Haji dan Umroh itu mengatakan, tema pimilihan kangmas denok tahun ini adalah “Relevansi Pemikiran R.A Kartini Tentang Kesetaraan Gender di era Millenial” jadi mereka mempelajari, memahami dan menggali data-data yang akurat berkenaan dengan gender serta Rancangan Undang-undang penghapusan kekerasan seksual.
Dengan usahanya tersebut, mereka mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari dewan juri dengan lancar dan berhasil mengalahkan 7 pasangan lainnya.
Ada pula cerita menarik di balik kesuksesan meraih penghargaan yang rutin diadakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) An-Niswa UIN Walisongo tersebut.
Muhammad Alfikri atau yang kerap disapa Fikri mengalami kejadian yang cukup membuatnya resah. Sebelum acara dimulai, kaos kaki yang seharusnya melekat di kakinya, sempat tertinggal di kontrakannya. Celana pun belum sesuai dengan baju yang akan dikenakannya.

Tetapi, hal tersebut tidak lantas membuat ia berlarut-larut dalam kebingungannya dan menyerah begitu saja. Fikri kemudian mencari anak yang sedang berjalan di kampus untuk dipinjami celana dan kaos kakinya.
“Ya, waktu itu sempat ada beberapa permasalahan kecil, mulai dari kaos kaki hingga celana yang belum sesuai,” ucap mahasiswa jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam .
Mereka tetap percaya diri mengikuti Kang Mas Denok tahun ini. Berbekal latihan yang sungguh-sungguh, mereka berhasil meraih penghargaan kang mas denok uin walisongo tahun 2019.
“Kami sering latihan di depan kaca. Kami juga mempelajari tentang materi gender dan mengajak teman-teman untuk diskusi,” tambahnya.
Reporter: Nafiatul Ulum
Editor: Agus Salim