
Amanat.id– Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) mengadakan acara Pelatihan dan Workshop Literasi Media. Acara yang dikuti seluruh mahasiswa Jurusan KPI angakatan 2017 tersebut, dibuka oleh Kepala Bidang Pengelola Informasi dan Saluran Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Semarang, Sucahyo Kuswirantono di Auditorium I Lantai 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Sabtu (26/10/2019).
Acara tersebut berlangsung selama tiga hari, yakni pembukaan hari ini serta Batch 1 pada (27/10/2019) dan dilanjut Batch 2 yaitu pada (2/11/2019)
Pembukaan acara Pelatihan dan Workshop Literasi Media tersebut akan dilanjutkan dengan seminar yang akan dihadiri narasumber Asep Cuantoro, selaku Wakil Ketua Komisi Penyiara Daerah (KPID) Jawa Tengah, dan Agustina Tuti N selaku Pranata Masyarakat Diskominfo Provinsi Jawa Tengah.
Wakil Dekan III FDK, Ali Mutado dalam sambutannya mengatakan, melek terhadap media itu penting. Membaca informasi yang ada di media tidak cukup satu aliran saja, sehingga dapat melakukan saring terlebih dahulu sebelum sharing.
“Memang kita tidak dapat bisa mengingkari bahwa media itu yang di cari adalah hal-hal yang sifatnya heboh, sehingga yang terjadi kita harus pintar menyaring berita sebelum sharing,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan Sucahyo Kuswirantono sebagai perwakilan Wali Kota Semarang bahwasanya tulisan itu lebih gawat dan bahaya dari 1000 bayonet. Berita informasi yang kurang tepat dan pas jika diterima mentah-mentah akan menjadi bola salju yang semakin membesar.
“Caranya melek itu yaitu salah satunya mengembangkan cara berpikir kritis kita dalam menerima informasi, jangan hanya menerima informasi dengan gamblang tapi harus kita cek kebenarannya juga. Dalam artian kita harus cek and ricek terkait dengan berita apa yang kita dapatkankan,” jelasnya.
Sekretaris jurusan KPI, Nilnan Ni’mah mengatakan konsep pelatihan dan workhop literasi media ini sebenarnya sudah lama digagas oleh mantan kepala jurusan KPI yaitu Ibu Sholihati.
Nilnan mengharapkan materi yang diberikan nantinya bisa dipahami dan diimplementasikan, supaya mahasiswa tidak hanya menjadi penikmat apa yang disuguhkan di media massa, tetapi juga bisa sebagai pegiat dan pengawas.
“Acara ini sudah melalui berbagai macam proses yang sangat panjang, yaitu dengan memikirkan bagaimana caranya membekali kemampuan mahasiswa jurusan KPI untuk bisa melek terhadap media,” katanya.
Reporter: Nur Ainun Latifah