By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Amanat.idAmanat.idAmanat.id
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Sastra
    • Cerpen
    • Puisi
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Rak
    • Sinema
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
Reading: Perjuangan Mahasiswi Asal Jombang Jadi Wisudawan Terbaik UIN Walisongo
Share
Font ResizerAa
Amanat.idAmanat.id
  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
Search
  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
  • Blog
  • My Bookmarks
  • Customize Interests
  • Contact
  • Join Us
  • Member Login
  • News Home 2
  • News Home 3
  • Home News
  • News Home 4
  • News Home 5
Have an existing account? Sign In
Follow US
Muizzatus Saadah, wisudawan terbaik UIN Walisongo periode Agustus 2019 (Dok. Istimewa)
Sosok

Perjuangan Mahasiswi Asal Jombang Jadi Wisudawan Terbaik UIN Walisongo

Last updated: 28 Agustus 2019 10:37 am
Mohammad Iqbal Shukri
Published: 28 Agustus 2019
Share
SHARE
Muizzatus Saadah, wisudawan terbaik UIN Walisongo periode Agustus 2019 (Dok. Istimewa)

Amanat.id- Min Haitsu Laa Yahtasib, dari arah yang tidak disangka-sangka. Istilah yang selama ini diyakini dan dipegang teguh oleh Muizzatus Saadah, mahasiswi yang dinobatkan sebagai wisudawan terbaik UIN Walisongo Semarang periode Agustus 2019, Rabu (28/8/2019).

Izza, sapaan akrabnya, tak menyangka atas capaian yang didapatnya saat ini. Sebab menurut Izza, perjuangannya mungkin tidak seberapa dibandingkan dengan usaha dari teman-teman lainnya.

“Ya alhamdulillah, mungkin ini adalah salah satu rezeki yang di berikan Allah untuk saya dengan jalan yang tidak disangka. Dan hasil ini bukan semata-mata murni dari saya, melainkan buah dari doa ibu, keluarga, Abah Imam Taufiq dan Umi Arikhah, serta doa guru-guru, dan teman-teman saya,” kata mahasiswi yang meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94 itu.

Dalam menyelesaikan jenjang Strata-1 (S1), lika-liku kehidupan dilalui oleh Izza. Ketika semester empat ayahnya meninggal dunia. Hal itu berdampak pada perekonomian keluarga. Izza sempat diminta pindah universitas oleh keluarganya, namun dengan tekad yang dimiliki ia mampu meyakinkan keluarga untuk tetap melanjutkan kuliah di UIN Walisongo.

Enam bulan setelah ayahnya meninggal, tepatnya di semester lima Izza mendapat kabar yang membuat dirinya down, yakni ketika ia divonis sakit (narasumber tidak mau menyebutkan jenis sakitnya). Namun berkat teman-teman yang selalu menguatkan, Izza bisa melaluinya.

Mahasiswi Fakultas Ushuluddin dan Humaniora itu menanggung biaya periksanya sendiri, menggunakan uang tabungan yang ia miliki. Sampai uang tabungan habis, ia baru memberanikan diri meminta biaya berobat pada sang kakak. Ia baru berani bercerita kepada ibunya setelah sembuh dari sakit.

“Kasihan ibu, sudah sepuh. Saya tidak mau ibu terbebani dengan keadaan yang saya alami,” tuturnya.

Dalam kondisi sakit, Izza saat itu sedang menjabat sebagai lurah Pondok Pesantren Darul Falah Besongo, Ngaliyan Semarang. Hingga mengharuskan dirinya untuk mengatur waktu, antara kuliah, pondok dan periksa.

“Semenjak saya divonis sakit oleh dokter, akhirnya saya sering absen untuk mengikuti aktivitas perkuliahan. Sebab harus periksa rutin setiap bulannya, dampaknya ya nilai semester sempat turun, ” jelasnya.

Rajin Menabung

Mahasiswi Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir ini mengaku selama empat semester pertama di perkuliahan, ia belum mempunyai laptop. Hingga akhirnya pada semester lima baru bisa membeli laptop dari hasil tabungan pribadinya.

“Saya menabung dari awal masuk kuliah, hingga terkumpul uang tabungan ditambah dari sisa uang beasiswa prestasi yang saya sisihkan untuk melengkapi biaya beli laptop,” jelasnya.

Ketika Amanat.id menanyakan rencana kedepan, mahasiswi asal Jombang ini berkeinginan untuk pulang ke kota kelahiran. Untuk membicarakan izin dan saran dari ibu dan keluarga.

“Keinginan melanjutkan pasti ada, namun saya mau pulang dulu membicarakannya dengan keluarga. Sebab ibu juga sudah menunggu kepulangan saya,”pungkasnya.

Reporter: M. Iqbal Shukri

Jadi Wisudawan Terbaik Febi, Kado Hafidz Bahagiakan Orang Tua
Ulin, Komandan Upacara HUT RI Ke-74 UIN Walisongo
Jamalul Lail, Penerima Beasiswa Bidikmisi Jadi Wisudawan Terbaik FUHum
Perjuangan Orang Tua Jadi Motivasi Intan Raih Gelar Wisudawan Terbaik FDK
Jadi Wisudawan Termuda, Vanny Selesaikan Kuliah 3,5 Tahun
TAGGED:wisuda agustus 2019wisudawan terbaik uin walisongo
Share This Article
Facebook Email Print

Follow US

Find US on Social Medias
FacebookLike
XFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!
[mc4wp_form]
Popular News
Akademik

Kuota Wisuda Lebihi 600 Kursi, Begini Penjelasan Bagian Akademik dan Kemahasiswaan

Iin Endang Wariningsih
1 Agustus 2019
Persiapkan Skripsi Sejak Semester 5, Raihan Jadi Wisudawan Terbaik FPK
UIN Walisongo Keluarkan Surat Edaran Pembayaran UKT Semester Gasal 2023/2024
Usung Tema Buana, UKM Musik kembali Gelar Simfoni XVIII
Hasil Monev Layanan Kemahasiswaan: Masih Banyak Dokumen yang Kurang
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics

Categories

  • Varia Kampus
  • UIN Walisongo
  • Artikel
  • Sosok
  • Akademik
  • Puisi
  • Regional
  • Nasional
  • Wisuda
  • Sastra

About US

SKM Amanat adalah media pers mahasiswa UIN Walisongo Semarang.

Kantor dan Redaksi

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]

© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?