 |
| Rektor UIN Walisongo, Muhibbin tengah memberi sambutan sebelum membuka acara pagelaran wayang kulit di halaman kampus 1 |
Skmamanat.com – Pagelaran seni wayang kulit yang diadakan Keluarga Alumni (Kalam) UIN Walisongo sebagai acara terakhir di Reuni Akbar, sabtu (20/5). Hal itu bertujuan guna menangkal faham radikalisme yang semakin menyebar di kalangan masyarakat.
Pagelaran wayang kulit “Semar Maneges” yang dipimpin dalang Warseno Slank itu berlangsung lancar di halaman kampus 1 mulai pukul 20.00 WIB sampai pukul 03.00 WIB pagi.
Muhibbin, rektor UIN Walisongo mengatakan, acara ini digelar merupakan sebuah bukti UIN Walisongo masih bisa menghidupkan tradisi lama. Selain itu, memang beberapa wali menggunakan kesenian wayang kulit sebagai tradisi dan media berdakwahnya.
“Dakwah itu seharusnya dengan cara yang baik, damai dan tidak ada hal radikalisme dalam agama,” ungkapnya.
Muhibbin menegaskan, siap mengawal dan menjaga keutuhan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang 1945 (PBNU). Bahkan, lanjut Muhibbin, Walisongo sudah menindak secara langsung dengan melakukan surat edaran kepada seluruh sivitas akademika UIN Walisongo untuk melarang segala kegiatan yang bersifat radikalisme.
“Hal yang bertentangan dengan falsafah dasar negara Indonesia harus diluruskan” jelasnya.
Reporter : Siti Arofatul Oktaviani
Editor : M. Ulul Albab
