![Motivasi mahasiswa, Visi hidup UIN Walisongo, PBAK UIN Walisongo, Guru Gembul, PBAK 2024](https://amanat.id/wp-content/uploads/2024/08/WhatsApp-Image-2024-08-11-at-9.53.15-PM.jpeg)
Amanat.id- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang memeriahkan penutupan acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2024 dengan menghadirkan Guru Gembul sebagai bintang tamu di Lapangan Utama Kampus 3, Minggu (11/8/2024).
Jafar Rohadi atau akrab dengan sapaan Guru Gembul turut menyampaikan beberapa petuah kepada para mahasiswa.
Dalam orasinya Guru Gembul mengatakan bahwa menjadi mahasiswa tidak hanya cukup berfokus untuk mencari kerja, melainkan mencari pengetahuan, kebijaksanaan, dan keadilan.
“Mahasiswa jangan fokus mencari kerja, fokuslah mencari pengetahuan, kebijaksanaan, dan keahlian diri agar di masa depan tidak dihiraukan orang lain hanya karena uang,” ucapnya.
Guru Gembul menambahkan bahwa mahasiswa pun harus memiliki motivasi hidup serta visi sendiri untuk tujuan di masa depan.
“Kalian harus punya visi sendiri, dalam visi itu kalian bentangkan tujuan hidup kalian dengan benar,” tambahnya.
Bukan tanpa alasan Guru Gembul berpesan mengapa mahasiswa perlu punya visi, salah satunya sebagai bekal dalam mengambil langkah.
“Agar suatu saat di masa depan kalian tahu jalan yang harus dipijak dan apa yang harus kalian lakukan,” tuturnya.
Selain itu, Guru Gembul mengatakan bahwa hidup akan terus mengalir, maka hiduplah dengan memegang prinsip.
“Hidup itu mengalir seperti air, maka harus berprinsip ketika seseorang tidak menentukan hidupnya maka orang lain yang akan menentukan,”
Sambung Guru Gembul, mahasiswa jangan mau hidup dikuasai orang lain.
“Ketika orang lain yang menentukan maka dia tidak akan merdeka,” sambungnya.
Terakhir, ia menegaskan seseorang harus bisa merubah diri dari yang diremehkan untuk menjadi inspirasi bagi orang lain.
“Ketika saya bukan siapa-siapa saya kasih kata-kata mutiara dianggap kentut, sekarang saya bisa merubah diri bahkan ketika saya kentut itu dijadikan inspirasi bagi orang lain,” tutupnya.
Reporter: Melini Rizki
Editor: Kumala