
Amanat.id- Beberapa mahasiswa mengeluhkan layanan shuttle Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo yang dianggap belum memiliki rute dan waktu yang jelas, Jumat (10/10/2025).
Hingga saat ini mahasiswa UIN Walisongo sangat terbantu dengan adanya layanan shuttle karena memudahkan mobilitas. Namun, mahasiswa sangat menyayangkan layanan shuttle yang belum memiliki rute dan waktu yang jelas.
Salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Zidan Mahya mengatakan bahwa shuttle cukup membantu mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan pribadi.
“Efektif, apalagi buat yang tidak punya motor,” ucapnya ketika diwawancarai tim Amanat.id, Kamis (09/10).
Namun, Zidan sangat menyayangkan layanan shuttle yang sering lama dan terlambat.
“Tapi menunggu shuttlenya kadang bisa sampai sepuluh menit atau lebih, belum lagi rutenya tidak pasti,” katanya.
Ia juga menceritakan pengalamannya ketika berjalan kaki dari mahad ke Kampus 3 karena tidak ada shuttle yang menjemput di mahad.
“Saya pernah dari mahad ke Kampus 3 untuk kelas jam 7 pagi, shuttlenya tidak muncul setelah saya tunggu lama, akhirnya saya jalan kaki sampai kelas,” ungkapnya.
Pendapat serupa juga datang dari mahasiswa baru lain, Egi Aulia Putri menjelaskan jika titik naik dan turunnya shuttle masih belum jelas.
“Titik naik dan turunnya belum jelas, kadang sopirnya bablas padahal masih ada tempat kosong di shuttle,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, salah satu supir shuttle, Muhammad Izza Fikriya menjelaskan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan jam operasional shuttle telah diberikan oleh Kabag.
“SOP dari kabag, rute Kampus 2 yaitu mahad atau gerbang Kampus 3 sampai depan rektorat. Mulai beroperasionalnya jam 7 hingga jam 4 sore dan menurut saya mungkin saat itu supir tidak berhenti karena tidak melihat, kalau penuh memang tidak berhenti,” jelasnya.
Menurutnya, mahasiswa yang seenaknya naik turun di titik tertentu membuat rute shuttle tidak kondusif.
“Mahasiswa banyak yang seenaknya naik atau turun shuttle di titik tertentu, ada juga yang membahayakan seperti bergelantung di pinggir shuttle padahal sudah ditegur,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian (Kabag) Umum UIN Walisongo, Muhammad Fathul Imam mengatakan bahwa saat ini pihak kampus sedang berupaya memperbaiki sistem dengan menyiapkan titik kumpul resmi bagi pengguna shuttle.
“Rencananya nanti akan dibuat titik pemberhentian untuk naik dan turun supaya waktu tunggu bisa lebih efisien dan mahasiswa tidak bingung,” ujarnya.
Selain itu, jumlah shuttle yang terbatas juga menjadi alasan layanan shuttle kurang maksimal.
“Saat ini UIN Walisongo sudah memiliki empat shuttle yang beroperasi mulai jam tujuh pagi dan berkeliling ketika pergantian jam hingga jam empat sore,” tuturnya.
Ia menyampaikan jumlah shuttle akan ditambah seiring bertambahnya mahasiswa baru yang masuk di UIN Walisongo.
”Pengadaan shuttle nanti akan ditambah jika banyak mahasiswa yang mendaftar di UIN Walisongo,” tutupnya.
Reporter : Oktavia Suci Ramadani (Cakruma SKM Amanat 2025)
Editor: Ragil Alfiyyah