Balutan luka tak sengaja terbuka
Saat kucoba rapikan kenangan yang berserakan
Bekas sayatmu nampak paling jelas
Tak kuasa aku menahan perih
Hujan dari mataku, mengalir memecah sunyi
Tiap tetesnya kurapalkan doa
Dengan sisa perasaan yang dipaksa mati
Agar kunjung sembuh dan kembali utuh
Namun ku kembali lagi
Pada dekap yang pengap
Oleh napas yang tersengal
Lalu beranjak sadar
Masih ada sisa dirimu, yang ingin tinggal
Maret, 2020
Syifa Mariyatul Kibtiyah, Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Walisongo