Amanat.id- Tiwi Fadlilatul Azna, mahasiswi asal Boyolali berhasil meraih gelar wisudawan terbaik Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,90 (Cumlaude), pada momen wisuda sarjana (S1) ke-87 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, yang berlangsung di Auditorium II kampus 3, Kamis (09/02/ 2023).
Mahasiswi jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) ini mengambil judul skipsi bertajuk “Upaya Menumbuhkan Pengalaman Ibadah melalui Bimbingan Agama Islam di Pondok Pesantren Waria Al-Fatah Yogyakarta”.
“Alasan saya mengambil judul tersebut karena unik dan berbeda. Pondok pesantren Al-Fatah Yogyakarta ini merupakan satu-satunya pondok yang berisikan santri transgender. Pondok pesantren ini melakukan kegiatan bimbingan keagamaan tanpa memandang latar belakang waria tersebut, tetapi memandang sebagai manusia yang membutuhkan rohani,” jelasnya.
Mengenai skripsinya, Tiwi sempat mengalami kecelakaan saat melakukan bimbingan ke rumah dosennya, hingga mengalami operasi.
“Waktu semester 5 saya mengalami kecelakaan saat hendak ke rumah dosen dan mengalami patah tulang sehingga saya disarankan untuk pasang pen. Saya melakukan operasi pengangkatan pen di bahu kanan saya tepatnya pada saat penyusunan proposal skripsi di semester 7. Di sela-sela menunggu jadwal operasi dengan tangan yang terpasang infus saya mengerjakan revision proposal,” ujarnya.
Selain itu, Tiwi juga mengalami hambatan saat proses pengerjaan skripsinya, seperti lokasi penelitian yang cukup juah dari kampus yakni Yogyakarta.
“Lokasi penelitian saya yang berada di Yogyakarta, cukup menguras tenaga dan uang lebih untuk transportasi dan akomodasi pulang-pergi selama melakukan penelitian disana,” tambahnya.
Namun, Tiwi bersyukur dan merasa bahagia menjadi lulusan terbaik FDK. Lika-liku perjuangan yang dihadapinya kini berbuah manis. Tiwi juga membagikan kunci meraih kesuksesan menurut dirinya.
“Menurut saya kunci dalam meraih kesuksesan adalah doa dari orang tua, keluarga, guru-guru, serta orang-orang sekitar. Mendapatkan ridho Allah juga hal terpenting dalam proses saya selama ini. Karena menurut saya jika Allah tidak ridho sama saja hal yang saya lakukan akan sia-sia,” tutupnya.
Penulis : chelsi
Editor : Aida Saskia