Kutakklukkan ganasnya petir
Kokohkan kaki yang tertatih menerjang badai
Menghampiri sang pujaan hati sore hari
Dari jauh kubawakan air tuk hapuskan rasa rindu
Bagai kilat kumelangkah ke arahmu
Kuingin menatap rembulanku lebih dekat
Sekedar memastikan dirimu baik-baik saja
Saat ku memelukmu
Amarahmu bertahta seraya berkata
Mengapa Tuhan takdirkan kita berjauhan
Tak tau kuharus berkata apa
Langit pun menangis kala sang bibir berucap pasrah
Bersandarku pada tabir hitam
Kupasrahkan semuanya pada sang pemilik rindu
Semarang, Maret 2020
Oleh Ayu Siti Marfuah
Warga Kampoeng Soeket Teki