By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Amanat.idAmanat.idAmanat.id
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Buku
    • Film
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
  • Cerpen
  • Puisi
Reading: Melawan Stigma Negatif Bangun Siang
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Amanat.idAmanat.id
  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Kontak
Search
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Buku
    • Film
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
Have an existing account? Sign In
Follow US
Sumber ilustrasi: hallosehat.com
Lifestyle

Melawan Stigma Negatif Bangun Siang

Last updated: 8 November 2021 4:19 pm
Rizki Nur Fadilah
Published: 8 November 2021
Share
SHARE
Sumber ilustrasi: hallosehat.com

Kapan terakhir kali kalian tidur pukul 10 malam, lalu bangun pagi dengan penuh semangat?

Mungkin sebagian dari kita, melakukan rutinitas itu sewaktu duduk di bangku sekolah. Kemudian, meninggalkannya ketika menjadi seorang mahasiswa. Fenomena ini umum terjadi di setiap perguruan tinggi.

Banyak mahasiswa tidur larut malam dan bangun siang lantaran kehidupan baru yang ia temui di kampus. Entah itu dihabiskan untuk diskusi, kegiatan organisasi, atau sebatas nongkrong-nongkrong gak jelas.

Bangun siang, dalam budaya masyarakat kita memang dianggap sebagai hal yang buruk. Perilaku ini, diidentikkan dengan aktivitas para pengangguran yang tidak memanfaatkan waktu dan hidupnya. Oleh sebab itu, saat seorang mahasiswa begadang hingga larut malam dan kemudian bangun siang, mereka juga mendapatkan justifikasi yang sama dengan para pengangguran itu.

Benarkah bangun siang merupakan perilaku yang sepenuhnya buruk? Apakah seorang mahasiswa yang selalu bangun siang, berdampak negatif terhadap pencapaian akademisnya?

Sebelum mengambil kesimpulan seperti itu, mari kita berfikir secara lebih adil.

Tidur merupakan cara terbaik untuk menghilangkan penat dari padatnya aktivitas seharian.Tidur mempunyai siklus, siklus tersebut diatur oleh suatu sistem yang dikenal dengan irama sirkandian. Irama sirkandian merupakan siklus fisiologi dan perilaku harian yang didorong oleh sebuah osilator endogen yang dipengaruhi oleh cahaya selama hampir 24 jam.

Dalam kacamata medis, kebiasaaan tidur larut malam atau begadang yang diakukan terus menerus akan berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Pola tidur yang kurang baik akan menjadikan masalah yang serius seperti mudah sesak, tremor, halusinasi, gelisah, cemas, penurunan berat badan dan sebagainya.

Namun, bangun siang tidak selalu buruk dalam kacamata akademik. Franzis Preckel dari Universitat Trier, Jerman, dan beberapa rekan lintas universitas lain pada 2011 menerbitkan hasil meta-analisis tentang hubungan antara waktu tidur seseorang dengan kemampuan akademisnya. Hasilnya menyatakan bahwa orang yang bangun siang justru memiliki kekuatan memori, insting kecepatan, dan kemampuan kognitif yang lebih baik.

Dari itu semua, kita tahu bahwa kebiasaan bangun siang memang tidak selalu baik namun juga tidak pula sepenuhnya buruk. Yang paling penting dari itu semua yakni, aktivitas apa yang kita lakukan ketika begadang. Apakah aktivitas itu, berdampak baik terhadap perkembangan intelektualitas kita atau hanya sekedar sebagai gaya-gayaan.

Penulis: Rizki Nur Fadilah

7 Aktivitas yang Biasa Dilakukan Mahasiswa UIN Walisongo Saat Libur Panjang
Tips Menyulap Rasa Malas Menjadi Produktif
Hidup dengan Visi dan Aksi, Inilah 4 Manfaatnya
Beberapa Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Mendaftar Beasiswa
Menalar Hidup Santai Ala Nasruddin Hoja
TAGGED:Bangun siangefek bangun siang
Share This Article
Facebook Email Print

Follow US

Find US on Social Medias
FacebookLike
XFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!
[mc4wp_form]
Popular News
Varia Kampus

Harapan Ketua Dema-U untuk Rektor Baru UIN Walisongo

Marzuki S
25 Juli 2019
Yulfa Geram, Kursi Samping Perpus Dakwah Jadi Lapak Jualan
Aktif Kegiatan Di Luar Perkuliahan, Shifah Jadi Wisudawan Terbaik FITK
Kakang Mbakyu FDK, Siap Wakili Kangmas Denok 2018
Peringati Hari Kartini, UKM An-Niswa Adakan Pemilihan Kangmas Denok 2018
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics
  • Warta
    • Varia Kampus
    • Indepth
    • Seputar Ngaliyan
    • Regional
    • Nasional
  • Artikel
    • Esai
    • Opini
    • Mimbar
    • Kolom
    • Buku
    • Film
  • Milenial
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Melipir
  • Sosok
  • Akademik
  • Lainnya
    • Epaper
      • Tabloid SKM Amanat
      • Soeket Teki
      • Buletin SKM Amanat
      • Bunga Rampai
    • Ormawa
    • Jejak Amanat
  • Cerpen
  • Puisi
Reading: Melawan Stigma Negatif Bangun Siang
Share

Tentang Kami

SKM Amanat adalah media pers mahasiswa UIN Walisongo Semarang.

Kantor dan Redaksi

Kantor redaksi SKM Amanat berlokasi di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Lantai 1, Kampus III UIN Walisongo, Jalan Prof. Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang, dengan kode pos 50185

  • Tentang Kami
  • Media Partner
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Kontak
Reading: Melawan Stigma Negatif Bangun Siang
Share
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?