Rasa malas adalah musuh terbesar dalam hidup yang tak semua orang mampu menghadapinya. kita dibuat tak sadar oleh rasa yang muncul secara tiba-tiba dan berkala itu.
Kita mungkin mengamini bahwa rasa malas adalah sifat manusiawi. Namun apa jadinya jika rasa malas itu terus-menerus dibiarkan? Bukankah itu akan menghambat kinerja dan kesuksesasnmu?
Dalam self-determination theory, salah satu alasan seseorang malas melakukan sesuatu adalah kurangnya motivasi intrinsic.
Sardiman dalam bukunya Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (2014:89) mengemukakan bahwa motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya sehingga tidak perlu rangsangan dari luar, karena dari dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Untuk menciptakan motivasi intrinsik yang mampu mengubah rasa malas menjadi produktif, alangkah baiknya kita mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
Kerjakan hal paling mudah
Terkadang kita memandang sesuatu pekerjaan sebagai tugas yang berat. Saat itulah, otak akan merespon hal tersebut menjadi suatu hal yang memberatkan bagi kita.
Kita tak perlu bekerja mengejar target yang terlalu tinggi. Kita hanya perlu membuat dan mengatur sistem pekerjaan dari yang paling mudah.
Teknik ini sebenarnya tidak hanya berlaku dalam mengatasi rasa malas, tetapi juga dalam semua aspek kehidupan. Kita bisa mengadopsi teknik ini dan menerapkannya dalam setiap keputusan yang kita buat.
Memikirkan dampak
Pentingnya memikirkan dampak keseringan terjebak dalam kemalasan adalah hal paling logis untuk kita yang masih malas-malasan. Apa yang kita lakukan hari ini akan berpengaruh di masa depan.
Bisa jadi, kemalasanmu hari ini adalah kegagalanmu hari esok. Jadi berhentilah untuk menganggap kemalasan tak memiliki dampak di kemudian hari.
Berfikir Positif
Membentuk pikiran yang positif ketika berada dalam kemalasan sama halnya menumpuk kemalasan. Otak dan pikiran kita terlalu nyaman dengan kondisi kemalasan dan sulit untuk berpikir positif.
Atau bahkan, terkadang kita cenderung menghakimi diri dengan seutas pertanyaan yang justru membuat diri menjadi semakin malas dan malas. Kita hanya perlu mengganti pertanyaan “Tidak mungkin saya bisa menyelesaikan ini” menjadi “Saya akan memberikan segalanya untuk mewujudkannya.
Jangan ragu memulai
Rasa malas yang sudah mengakar, akan membuat kita menunda pekerjaan. Atau menunggu sampai mood menjadi baik untuk kita kembali memulai sesuatu yang baru. Seperti ada rasa keragu-raguan yang selalu menghinggapi ketika kita berusaha bangkit dari rasa malas.
Namun, kita juga tak langsung menghakimi untuk mengatakan bahwa rasa malas itu tak selamanya buruk. Terkadang kita perlu bersantai sejenak dari segala aktivitas yang memberatkan.
Tapi ingat, jangan terlalu lama memelihara rasa malasnya ya !!!
Penulis: Ridho Alamsyah